DEPOK – Pemenuhan hak anak di Kota Depok sejauh ini belum berjalan maksimal. Terlebih pada masa pandemi Covid-19, kasus kekerasan yang dialami anak dan perempuan terus meningkat.
Tingginya kasus kekerasan terhadap anak di Kota Depok ini bahkan sempat disentil Komisi Nasional Perlindungan Anak (KPAI) beberapa waktu lalu di mana disebutkan angka kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak sejak 2019-2020 meningkat menjadi 2.700 kasus.
Angka tersebut bukanlah sedikit. Apalagi, Kota Depok merupakan salah satu kota di Indonesia yang mengusung visi Kota Layak Anak (KLA). Tidak hanya itu, Depok bahkan merupakan satu-satunya pemerintahan daerah di Indonesia yang memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Kota Layak Anak dan Ketahanan Keluarga.
Untuk menjawab permasalahan itu, Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok terus mencari upaya melalui beragam program kegiatan yang ditelurkan, termasuk melalui kegiatan pelatihan pemenuhan hak anak.
Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari menuturkan, berbagai program pelatihan terus dilakukan demi memperkuat fondasi ketahanan keluarga di Kota Depok termasuk di dalamnya memberikan perlindungan maksimal kepada hak-hak anak.
Terbaru, Nessi mengatakan pihaknya menggelar pelatihan-pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA). Pelatihan ini kata dia, bertujuan untuk memberikan gambaran tentang isi Konvensi Hak Anak sekaligus program kegiatan yang mendukung pemenuhan hak anak.
“Tujuannya tak lain supaya seluruh stakeholder mampu memahami isi dari Konvensi Hak Anak dan yang terpenting lagi adalah bagaimana mengimplementasikan ke dalam program maupun kegiatan berbasis pemenuhan hak anak,” ungkap Nessi, Senin (8/11).
Lanjut Nessi, pelatihan KHA ini diperuntukkan bagi Perangkat Daerah, Koordinator Gugus Tugas Kota Layak Anak, Kepala Seksi Kemasyarakatan dan Pelayanan Kecamatan se-Kota Depok, Pengelola Rumah Ibadah, Pengelola RBRA (Ruang Bermain Ramah Anak), dan Kelompok Kerja (Pokja) RW Ramah Anak.
“Jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 50 peserta yang terdiri dari berbagai stakeholder,” ucapnya.
Dikatakan, kegiatan tersebut berlangsung di Wisma Hijau, Kecamatan Cimanggis selama empat hari ke depan. Ia berharap, peserta dapat mengikuti pelatihan dengan serius sehingga selesai dari kegiatan tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. (mg2)