DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang mengupayakan sinkronisasi antara data vaksinasi lapangan dan yang dikantongi oleh pemerintah.
Untuk mendorong hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri mengatakan, Pemkot Depok meminta kepada camat dan lurah untuk mendata ulang warga yang belum divaksin maupun yang telah divaksin.
“Dengan mengetahui berapa jumlah warga yang sudah divaksin maupun yang belum, kita dapat lebih mudah memetakan sasaran vaksinasi. Kemudian, yang lebih pentingnya lagi melalui sinkronisasi data ini diharapkan lebih fokus mendorong target vaksinasi, salah satunya lewat metode jemput bola dengan melibatkan pihao TNI-Polri,” katanya.
Menurutnya, sampai sekarang data yang dipegang oleh pemerintah maupun yang ada di lapangan masih belum sinkron. Padahal, kata dia, sinkronisasi data sangat penting guna mengambil keputusan dan tindakan yang tepat.
“Ambil contoh, berdasarkan data di lapangan angka pencapaian vaksinasi di Kota Depok sampai sekarang telah mencapai 80 persen lebih. Namun, menurut data dari kantor pusat, pencapaiannya baru sampai 65 persen warga Depok yang sudah divaksinasi,” ujarnya.
Dengan adanya ketidaksinkronan data antara pemerintah dan di lapangan, tidak saja berdampak pada ketidakakuratan dalam melakukan vaksinasi warga, melainkan juga bakal bias dalam mengambil langkah yang tepat dalam menangani pandemi Covid-19.
Menyadari hal itu, pihaknya tidak ingin permasalahan ini terus berlarut. Pemkot Depok, akan terus berupaya menjalin koordinasi dan komunikasi dengan seluruh perangkat mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan, khususnya melalui camat dan lurah agar kembali mendata warganya yang mengikuti vaksinasi dan yang belum divaksin.
“Mudah-mudahan dengan adanya koordinasi ini dapat mempercepat sinkronisasi data vaksinasi di Depok, sehingga tidak ada lagi bias data antara yang dimiliki pusat maupun yang ada di lapangan,” pungkasnya. (mg2)