Anak yang Dituduh Buang Ibunya yang Lansia Beri Klarifikasi

Anak seorang lansia, Trimah yang disebut membuang ibu mereka, meluruskan persepsi publik yang belakangan ini viral di media sosial. Klarifikasi disampaikan dalam sebuah rekaman audio.

“Sebenarnya tidak ada yang membuang. Dari awal dia sakit, sakit stroke yang pertama diurusi anaknya yang paling kecil,” demikian disampaikan anak kedua dalam rekaman suara, yang ditulis radarcirebon.com, Senin (1/11/2021).

Diungkapkan dia, selama sakit Trimah diurus oleh anaknya yang paling kecil. Tapi di situ selalu bikin ulah. Setiap hari bertengkar dengan menantu dan cucunya.

“Sampai adik saya bingung harus bagaimana. Akhirnya dia sembuh dirawat sampai bisa berjalan lagi. Dan saya tanya maunya apa, kata Ibu Trimah mau ikut anaknya yang laki-laki,” katanya.

Dia kemudian mengantar Trimah ke anak laki-lakinya. Di situ pun selalu terjadi konflik dan berulah.

“Akhirnya adik saya yang laki-laki tidak kuat. Saya pun tidak mungkin bisa merawat dia,” tuturnya.

Dirinya mengaku, tidak mungkin merawat Trimah dan tinggal serumah. Pasalnya, sang ibu sudah membuat suaminya sakit hati.

“Suami saya mengancam, kalau saya mau mengurus orang tua saya silakan. Tapi dia mau angkat kaki bersama anak-anak saya dari sini,” ucapnya.

Bingung dengan kondisi Trimah, dia kemudian berkonsultasi dengan kerabat dan adik-adik dari sang ibu dan salah satu dari mereka yang tinggal di Borobudur bersedia mengurus.

“Tapi baru satu bulan, dia pun udah bikin ulah. Setiap hari bikin maksiat sama adik-adiknya. Adik-adiknya melapor ke saya sudah nggak sanggup dan nggak kuat,” katanya.
Makin bingung dengan keadaan, dia mengaku akhirnya cari informasi dan dapat di Facebook dan ditemukanlah panti jompo. Mereka bersedia merawat. Bahkan, akan dibimbing seperti di pondokan.

“Kita pun selalu mengingatkan beliau untuk ibadah, tapi selalu bilang nama Allah sudah tidak ada di hati aku. Aku bingung, terus terpaksa aku anterin ke sana,” ucapnya.

Sebagai anak, dia menegaskan, tidak benar anak-anak Trimah membuang orang tuanya. Tetapi hanya menitipkan agar mendapatkan tempat tinggal yang baik.

“Di dalam hati kecil saya tidak ada satu pun anak-anaknya yang membuang. Kita hanya menitipkan. Itu saja terima kasih,” ungkap dia. (yud)

Tinggalkan Balasan