BANDUNG – Kepala BPBD KBB Duddy Prabowo, Kamis mengatakan akan mengantisipasi potensi bencana di kawasan wisata saat memasuki musim hujan. Antisipasi itu diperlukan mengingat cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir bandang, angin kencang, hingga pohon tumbang yang membahayakan kendaraan.
“Kami juga mengantisipasi itu di daerah wisata, karena kan sekarang PPKM sudah Level 2, objek wisata sudah bisa beroperasi, apalagi mayoritas area wisata di kawasan Lembang itu kan alam terbuka,” ujarnya, Kamis (28/10).
Duddy mencatat dalam satu bulan terakhir, ada empat kali peristiwa bencana seperti banjir, longsor dan banjir bandang di kawasan Lembang. Keempat peristiwa itu terjadi di Desa Cikole, Desa Jayagiri, dan titik lainnya yang dekat dengan sejumlah objek wisata. Akibatnya puluhan rumah terdampak rusak sedang hingga rusak berat akibat fenomena itu.
Menurutnya, kondisi geografis di sejumlah titik itu mendukung terjadinya peristiwa longsor dan banjir bandang itu karena KBB merupakan wilayah perbukitan dan pegunungan yang memiliki kemiringan mulai dari 25 derajat hingga 40 derajat.
Adapun menurutnya potensi bencana itu juga tidak hanya rawan di kawasan Lembang. Menurutnya seluruh kecamatan di KBB pun memiliki potensi yang sama.
Selain di Lembang, BPBD mencatat ada tiga peristiwa bencana mulai dari longsor hingga banjir bandang dalam satu bulan terakhir. Tiga titik itu yakni di Desa Pakuhaji Kecamatan Ngamprah, Desa Weninggalih Kecamatan Sindangkerta, dan di Desa Gununghalu Kecamatan Gununghalu.
“Kami mengimbau kepada warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan pada saat awal musim maupun puncak musim hujan yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari 2022, terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi-lokasi yang rawan terjadi longsor dan banjir bandang,” pungkasnya.
(Antara)