JAKARTA – Pertumbuhan di sektor informasi dan komunikasi telah menjadi perilaku sejak masa Panedemi. Situasi ini merupakan peluang akselerasi transformasi digital.
Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, berbagai sektor bisnis, saat ini mampu berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi.
‘’Indonesia memiliki bonus demografi yang mendukung pembentukan ekosistem digital yang berkelanjutan,’’kata Airlangga dalam keterangannya, Rabu, (28/10).
Berdasarkan koposisinya, lanjut Airlangga, Mayoritas penduduk Indonesia adalah Generasi Z dan Milenial berusia 8 sampai dengan 39 tahun yang memiliki tingkat adopsi digital tinggi.
Merujuk pada perkembangannya sebanyak 37% konsumen baru ekonomi digital telah muncul selama pandemi Covid-19 dan 93% di antaranya akan tetap memanfaatkan produk ekonomi digital pasca pandemi Covid-19 (Google, Bain, Temasek; 2020).
Selain itu, aktivitas ekonomi digital di Indonesia terus meningkat, bahkan 41,9% total transaksi ekonomi digital ASEAN selama 2020 berasal dari Indonesia yang mencapai US$44 miliar, dan di 2025 diproyeksikan mencapai US$124 miliar.
Kondisi pandemi Covid-19 juga telah mendorong perkembangan pesat pada teknologi pendidikan dan kesehatan sebagai dampak penerapan pembelajaran dan konsultasi kesehatan secara online.
‘’Perkembangan pesat digitalisasi di Indonesia juga memberikan peluang untuk mengakselerasi Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah menjadi komitmen global,’’pungkas Airlangga.