JAKARTA – Arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho temukan lokasi yang diduga sebagai titik tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di sekitar perairan Brondong Lamongan, yang menurut catatan sejarah karam pada 1936.
Dwi Nugroho dalam paparannya di ruang Command Center Gedung Pemkab Lamongan, menyebut, penemuan itu masih terus dikaji untuk dapat ditemukan bukti konkretnya berdasar ilmu pengetahuan. Saat melakukan survei di titik lokasi tenggelamnya kapal sejak Juni telah diketahui dari foto-foto dan video yang didapatkan. Namun, karena perairan Lamongan yang cukup keruh, survei masih terus dilakukan pada Oktober.
”Memang ada kapal karam di titik yang kita duga Van Der Wijck, dari foto-foto dan video yang kami dapatkan. Namun, masih terus proses dan melakukan identifikasi perlahan-lahan. Jadi, kami terus cocokkan bagian-bagian dengan gambar dari Kapal Van Der Wijck,” ungkap Wicaksono seperti dilansir dari Antara.
Dia menyebut tim arkeolog juga mendapatkan informasi mulai dari pernyataan masyarakat dan nelayan serta keberadaan monumen tugu peringatan. Saat ini BPCB masuk pada tahap identifikasi, apakah kapal karam yang ditemukan itu merupakan bangkai Kapal Van Der Wijck yang telah dikonfirmasi nelayan setempat.
”Identifikasi terus dilakukan guna pembuktian lebih konkret dan untuk tercapainya tujuan tersebut perlu terus dilakukan eksplorasi sebab ada banyak properti,” tutur Wicaksono.
Lokasi Kapal Van Der Wijck Dianggap Keramat
Wicaksono menyebut masyarakat setempat juga tidak ada yang berani menjarah, karena dianggap keramat. ”Kami berharap, jika ke depan bisa terus dieksplorasi, diangkat dan atas izin Bupati Lamongan, bisa dijadikan museum,” ucap Wicaksono.
Dia mencatat beberapa barang berharga temuan di lokasi peninggalan bisa dijadikan cerita mengenai apa yang terjadi pada 1936. ”Itu bagian dari sejarah yang daerah lain tidak punya,” kata Wicaksono, saat memaparkan di hadapan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
Sementara itu, Letkol Laut (T) Bagus Arianto dari Koarmada II Jatim, pada kesempatan yang sama menyampaikan pesan Panglima Koarmada II Jatim, yang bersedia turut terlibat dalam kegiatan pencarian Kapal Van Der Wijck di perairan Lamongan. Jika benar ditemukan bahwa bangkai kapal karam tersebut adalah Kapal Van Der Wijck, itu dapat menjadi salah satu ikon dunia yang wajib dijaga.