LEBAK – Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan sekitar 90 persen perusahaan BUMN di Indonesia terdampak COVID-19 yang sekaligus sebagai tugas berat bagi dirinya yang diberi amanah oleh Presiden untuk mengurusi BUMN.
“Meski pekerjaan berat, namun harus dipertanggungjawabkan amanat itu, ” kata Erick Thohir saat pengangkatan “Dulur Badui” dihadapan pemuka adat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, Rabu(20/10).
Amanat yang diberikan Presiden untuk mengelola perusahaan BUMN itu tentu tidak mudah. Pengelolaan perusahaan BUMN di tengah pandemi cukup terdampak hingga 90 persen, ujarnya.
Kondisi demikian, dirinya bekerja keras untuk mempersiapkan dengan sepenuh hati, tenaga hingga pemikiran.
Bagaimana perusahaan BUMN itu menjadi sehat dan baik.
Sebab, perusahaan BUMN itu sepertiga ekonomi Indonesia.
“Kami akan mati-matian untuk melaksanakan tugas yang diberikan amanat kepercayaan warga Badui yang telah mengangkat sebagai “Dulur Badui,” atau saudara Badui, ” katanya menjelaskan.
Menurut dia, masyarakat Badui yang bersahabat dengan alam untuk menjaga keseimbangan tentu akan menjadikan perhatian Kementerian BUMN.
Sebab, dirinya sekarang diberikan amanat sebagai “Dulur Badui” tentu harus dipertanggungjawabkan, seperti tanggung jawab yang diberikan Presiden.
Kementerian BUMN nanti akan menjadikan institusi alam Indonesia dengan keseimbangan.
Dimana masyarakat Badui yang telah memperjuangkan keseimbangan alam Indonesia itu harus menjadikan tujuan agar alam tetap lestari dan hijau.
BUMN nanti, kata dia, akan menyelenggarakan gerakan besar yakni “alam Indonesia harus menjadi keseimbangan’.
Selama ini , kata dia, sumber daya alam yang kaya, namun tidak dirawat karena banyak dieksploitasi sehingga bisa menimbulkan kerusakan baik di hutan maupun laut.
” Kami berharap keseimbangan alam dapat terjaga dengan baik untuk keberlanjutan hidup manusia, seperti yang diperjuangkan warga Badui itu, ” katanya.
Pemuka adat Badui Dalam Ayah Mursyid mengatakan masyarakat adat di sini sangat mendukung keinginan Menteri BUMN Erick Thohir sangat inovatif untuk menjaga hingga melestarikan keseimbangan alam agar tidak menimbulkan malapetaka bencana alam.
Saat ini, kata dia, kerusakan alam sudah terlihat dengan adanya bencana banjir dan longsor diberbagai daerah.
Bahkan, bencana itu menimbulkan korban jiwa.