Kendaraan Truk Tangki Milik Pertamina Diduga Lakukan ‘Kencing di Jalan’

MERAK – Kendaraan Tangki milik PT Permina diduga melakukan perbuatan curang dengan menurunkan muatan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jalan atau dikenal dengan istilah ’kencing di jalan’.

Perbuatan ini dilakukan oleh oknum sopir nakal di kawasan Jalan Cikuasa Merak Banten. Bahkan berdasarkan penuturan warga setempat. Prilaku oknum Sopir Mobil Tangki sering dilakukan di kawasan itu.

Perbuatan ini dilakukan sekitar 500 sampai dengan 1000 meter dari Terminal Bahan Bakar Minyak (FT) Tanjung Gerem.

‘’Kami sering temui atau lihat banyak truk tangki milik pertemina berhenti di bahu jalan. Ada juga minibus yang membawa sejumlah jeligen,’’Ucap salah seorang saksi warga yang enggan disebut namanya, Selasa, (19/10).

Truk Tangki ‘Kencing’ terjadi pada Sabtu 16 Oktober 2021. Bahkan berdasarkan penelusuran dipergoki melakukan aksi curang dengan mengeluarkan BBM di pinggir jalan.

Empat orang anak muda yang sedang mengisi BBM jenis solar ditampung dibeberapa jerigen. Melihat aksinya terpergok sopir tangki tidak berani turun dan mencoba kabur dari sorotan Kamera.

Diketahui kendaraan truk tangki pertamin itu baru keluar TBBM Tanjung Gerem. Semua bahan bakarnya biasa menyuplai tiga SPUBU. Di antaranya di SPU, 3415124 Jl. Gatot Subroto dan 3. 3415806 di jalan yang sama serta di SPBU 3415109 yang berada d Jl. Raya Tanggerang Serang, Banten.

Kendati begitu, ketika ditanya di tiga SPBU itu apakah ada kekurangan takaran suplai dari mobil tangki, semua pengawas dan petugas keamanan di tiga SPBU tersebut kompak menyatakan tidak ada masalah.

Padahal logikanya ada pengiriman BBM ke SPBU untuk kasitas jumlah pasokan BBM tertera di Surat jalan per kapartemen sebanyak 8000 liter. Jika aksi curang ‘kencing di jalan’ diambil 25 liter berarti tinggal 7.975 liter.

Ketika diklarifikasi salah satu sopir mobil tangki Agus Mulyana mengakui, bahwa beberapa liter isi BBM dikurangi di jalan dengan cara dijual kesalah seorang pengebul BBM di Kawasan Tanjung Gerem.

Agus Sendiri mengaku baru melakukan hali ini. Dia menurunkan dan menjual 75 liter solar dengan harga Rp.4.000 per liter.

Ketika dikonfirmasi lewat WhatApps dari hasil temuan ini kepada Penanggunghwab FTM Tanjung Gerem bernama Fakhri, hanya memberikan jawaban singkat atas temuan itu. Bahkan dia merasa sejauh ini tidak ada komplain dari pihak SPBU.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan