Repan Institute Ajak Aktivis Garut Suarakan Pendapat dalam Ruang Diskusi

GARUT – Kalangan pemuda di Kabupaten Garut saat ini belu, bisa menujukan ekstitensinya dalam memahami isu. Baik yang ada di tingkat lokal maupun nasional

Ketua Kelompok Cipayung Plus Reksi Panwwas menyebutkan, generasi pemuda di Kabupaten Garut sudah seharusnya bangki dan memiliki nilai kritis. Sehingga, eksistensi pemuda akan terlihat nyata.

Saat ini keberadaan ruang diskusi untuk pemuda/mahasiswa yang sifatnya umum masih kurang dan mulai meredup, bahkan bisa dikatakan tidak ada.

‘’Ini kan terlihat dari berbagai forum diskusi mahasiswa dari hari ke hari menurun peminatnya,’’kataReksi dalam kepada Radargarut.com (Grup Jabareskpres), Sabtu, (16/10)

Dia menilai, dulu forum diskusi masih seringkali kita temui di tiap sudut kampus kini keadaan telah berubah.

Mahasiswa lebih memilih berjalan-jalan dan berbelanja setiap usai kuliah. Gaya hidup hedon kini sebagai arus utama kehidupan mahasiswa.

Akibatnya mahasiswa gagap menghadapi isu sosial terutama menyangkut kebijakan pemerintah, Kritisisme mahasiswa melemah tergerus ketidaktahuan. Padahal kritik dapat terbangun jika mahasiswa mempunyai cukup pengetahuan.

“Kurangnya pengetahuan membuat mahasiswa kesulitan menganalisa sebuah persoalan atau sekedar menemukan adanya persoalan,’’ kata Reksi

Faktor kemajuan teknologi juga kerap di kambing hitam. Sebab teknologi mempunyai kemampuan menghapus jarak dan mamangkas waktu.

Maka dari itu hadirnya Repan Institute dimulai dengan mengadakan acara Nyuara Season #1 Bisa menjadi awal untuk bisa menumbuhkan kembali ruang minat diskusi.

Repan Institute ingin potensi pemuda lokal bisa menyuarakan pendapat dan bersaing di era digitalisasi agar aktivis yang berasal dari daerah bisa beradaptasi dan terus eksis.

Sementara itu, KEtua PC PMII Garut Ipan Nuralam mengapresiasi atas terselenggaranya diskusi yang di inisiasi oleh Repan Institute.

‘’Diskusi ini membahas mengenai peran fungsi serta tantangan aktivis di Kabupaten Garut ke depan,’’ujarnya.

Adanya Repan Institute diharapkan keberadaan aktivis pemuda di Kabupaten Bandung selalu eksis dalam berbagai aktivitas kegiatan positif.

‘’Diskusi membahas berbagai isu yang hangat dikalangan masyrakat mulai dari pendidikan, lingkungan dan pemulihan ekonomi”,imbuhnya

Ketua DPC GMNI Garut Jajang Saepuloh menambahkan, agenda silaturahmi sambil diskusi mengenai ekosistem aktivis merupakan kegiatan yang sangat menarik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan