NTB – Salah satunya pekerja migran asal Nusa Tenggara Barat Anggi Sihanjaya, 31, mengakui, program kartu prakerja yang diluncurkan pemerintah memberikan manfaat bagi kehidupannya.
Dia mengakui mengikuti program Kartu Prakerja pada Gelombang 8. Anggi mengikuti program tersbut berjat informasi dari temannya yang lebih dulu mendaftar.
Dihadapan Menko Bidang perekonomian Airlangga Hartarto, Anggi mengaku sejak 2015 Anggi bekerja sebagai kru pramusaji di kapal pesiar asing. Namun, ketika terjadi pandemi Anggi dirumahkan dan kembali ke Indonesia.
Dalam program Kartu Prakerja, Anggi mengambil kelas bahasa Inggris untuk mengasah kemampuannya berbahasa.
Selain itu, ia juga mengambil pelatihan social media marketing untuk lebih memahami tren pemasaran masa kini. Sedangkan pemberian dana insentif program Kartu Prakerja dia gunakan untuk keperluan keluarga.
Saat ini, Anggi bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah perusahaan properti. Ilmu sosial media marketing yang dipelajarinya sangat berguna karena ia bisa memasarkan produknya melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook.
Ke depannya ia ingin memiliki usaha sendiri dalam bisnis properti yang menurutnya saat ini sedang berkembang di pulau Lombok.
‘’Harapan saya nanti saya ingin berjualan secara online, kebetulan ilmu marketing digital sudah saya kuasai dalam berjualan di media social,’’tutur Anggi.
Ditempat sama Menko Airlangga memuji pengakuan jujur Anggi. Menurutnya, program kartu prakerja menjadi salah satu program semi bansos dari Pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Dalam program tersebut peserta diasah skill-nya berdasarkan minat dan bakat kemampuannya.
‘’Sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak negatif dalam masa pandemi saat ini, misalnya mereka yang terkena PHK atau pelaku UMKM yang omzet-nya menurut akibat diadakannya PPKM,’’katanya.
Selain mereka mendapatkan tambahan skill dari pelatihan, insentif Kartu Prakerja tentunya dapat digunakan sebagai tambahan modal.
Selama 2021 (batch 12-21), penerima Kartu Prakerja berjumlah 5.910.462 orang. Sejumlah 94% atau 5.561.504 orang telah menyelesaikan pelatihan, kemudian 91% atau 5.397.784 orang telah mendapatkan insentif.
Total insentif yang telah disalurkan tahun 2021 sampai batch 21 adalah Rp9,52 triliun. Total pendaftaran sejak awal Kartu Prakerja dibuka hingga 12 Oktober 2021 adalah sekitar 75 juta orang dan total penerima sekitar 11 juta orang, dari 34 Provinsi dan 514 Kab/Kota di seluruh Indonesia.