Tanggapi Aksi Bullying Pelajar di Sarijadi, Begini Komentar Dewan

BANDUNG – Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Rendiana Awangga memberikan tanggapan menyoal viralnya aksi bullying alias perundungan yang menimpa seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sarijadi, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Menurut Rendiana, kejadian itu harus menjadi catatan bagi pihak sekolah, pemerintah, ataupun keluarga. Bahkan, dia menilai, perlu adanya inovasi yang masif dalam pola pendidikan di era digital ini.

“Jadi dalam mendidik anak itu, kita tidak bisa lagi menggunakan pola lama, sekarang sudah ada media sosial, dan informasi juga semakin banyak yang mudah diakses, jadi intinya pendekatan yang digunakan harus lebih mengikuti zaman,” ucap Rendiana saat dihubungi, Kamis (14/10).

Selain itu, Rendiana juga menilai bahwa peran dari orang tua atau keluarga dalam melakukan pengawasan harus dilakukan secara terbuka.

“Peran pengawasan bukan hanya di sekolah saja, keluarga juga harus lebih aware (menyadari) dengan perkembangan putra-putrinya,” ungkapnya.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa siswa-siswi di usia remaja begitu rentan terhadap pengaruh-pengaruh positif maupun negatif. Sehingga, pengawasan baik yang dilakukan pihak sekolah maupun keluarga harus sangat ekstra.

“Memang sudah menjadi kesimpulan bahwa anak muda itu energinya besar. Ketika tidak diarahkan kepada hal-hal positif, ada kemungkinan energi itu terarah ke hal yang negatif, karena kurangnya pengawasan dan pendidikan yang diterima anak,” ucapnya.

Terkait dengan adanya kasus perundungan yang viral tersebut, dia menuturkan bahwa hal itu bisa terjadi akibat dampak dari minimnya aktivitas anak di sekolah.

“Jadi dengan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas seperti ini, menjadi salah satu konsekuensi terjadi hal-hal seperti ini,” terangnya.

Dia juga mendesak, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dengan adanya kejadian tersebut.

“Jadi Disdik juga harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, pembinaan tidak hanya terpusat kepada siswa, tapi guru, keluarga dan sekitarnya. Dari segi keluarga dilihat apakah ada permasalahan ekonomi sehingga anaknya terabaikan atau seperti apa, dilihat secara menyeluruh,” ujarnya.

Sementara itu, Rendiana juga meminta kepada Disdik Kota Bandung untuk lebih inovatif dalam merancang skema pembelajaran untuk diberikan kepada siswa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan