Pemkab Bandung Salurkan Alsintan dari Kementan RI

SOREANG – Pemkab Bandung mendistribusikan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada para petani. Alsintan yang terdiri dari 10 unit power tresher, 19 unit traktor roda 2, 3 unit traktor roda 2, 9 unit pompa air, 3 unit cultivator dan 51 unit handsprayer tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Secara simbolis, alsintan diserahkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (DPR) RI, Cucun Syamsurijal dan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung, A. Tisna Umaran kepada perwakilan kelompok tani di Gedung Oryza Sativa Dinas Pertanian, Soreang, Kamis (14/10).

Dadang mengatakan, bantuan dari pusat tidak akan serta merta datang begitu saja. Sampainya bantuan alsintan kepada para petani, memerlukan perjuangan dan proses yang cukup panjang.

“Petani membutuhkan bantuan, namun bantuan ini butuh proses, salah satunya melalui wakil rakyat. Alsintan ini didapat dari aspirasinya Pak Cucun. Beliau sangat peduli kepada para petani kita, sehingga sampai saat ini jumlah bantuan sudah hampir mencapai ribuan,” ucap Dadang.

Sektor pertanian, tutur Dadang, merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas dalam pembangunan di masa kepemimpinannya. Hal itu mengingat Kabupaten Bandung, merupakan lumbung pangan yang menopang ketahanan pangan di wilayah Jawa Barat.

Di masa penyebaran covid-19, di mana industri pariwisata mengalami keterpurukan, sektor pertanian khususnya di Kabupaten Bandung bisa tetap bertahan. Awal pandemi melanda, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung minus 1,87%, namun kini telah meningkat di kisaran 6%.

Menurut pria yang akrab disapa Kang DS itu, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung, salah satunya ditunjang oleh upaya yang dilakukan pata petani dan pelaku usaha tani.

“Saya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah daerah pun, akan senantiasa mendukung eksistensi petani, melalui ragam program yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan petani,” lanjut Kang DS.

Dalam proses pembangunan selama dirinya memimpin, ia akan mengunci zona lahan yang diperuntukkan bagi pertanian. “Jangan sampai zona lahan pertanian dibangun perumahan,” pungkasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan