19 Kecamatan di Kota Bandung Berpotensi Gempa, Begini Penjelasan Diskar PB

BANDUNG – Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung telah mencatat sebanyak ada 19 kecamatan yang berpotensi terdampak bencana gempa akibat dari jalur sesar Lembang.

Menurut Kasi Mitigasi Bencana Diskar PB Kota Bandung Amires Pahala mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun peta risiko bencana yang berada di Kota Bandung yang diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu dekat. Bahkan, menurut dia, berdasarkan kajian awal, 19 kecamatan tersebut berpotensi tinggi terdampak bencana gempa.

“Jadi (pada) kajian awal, 19 kecamatan potensi tinggi (bencana gempa), sisanya sedang. Kota Bandung berpotensi terhadap bencana,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (14/10).

Sementara itu, Amires juga mengungkapkan, 19 kecamatan tersebut berpotensi tinggi terdampak bencana gempa dari jalur Sesar Lembang. Oleh karena itu, pihaknya akan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan memahami tentang mitigasi bencana tersebut.

“Kawasan risiko bencana dalam proses, mau tinggi atau sedang kita tetap harus waspada,” ucapnya.

Untuk beberapa daerah yang termasuk ke dalam 19 kecamatan tersebut, Amires menyatakan enggan menjelaskan lebih lanjut. Sebab dikhawatirkan akan membuat masyarakat panik.

“Mungkin nanti lebih jelasnya, nanti kita kasih tahu. Jadi kalau misalnya kita kasih tahu sekarang nanti malah kesannya nakut-nakutin dan bikin panik masyarakat,” dalihnya.

Dengan adanya hal tersebut, dia bersama pihaknya akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana melalui sosialisi yang diselenggarakan secara online.

“Semua bencana akan merusak yang kita harapkan, tapi tingkat kesadaran (harus) tinggi sehingga tingkat kerentanan rendah,” tuturnya.

Di tempat yang sama, menurut Kasi Tanggap Darurat dan Logistik Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung, Roby Darwan mengungkapkan, pihaknya telah mencatat 10 peristiwa bencana seperti banjir, pohon tumbang, kanopi roboh, longsor maupun kirmir roboh sepanjang Januari hingga Oktober 2021.

Sedangkan untuk bencana kebakaran, tambah dia, sebanyak 146 kejadian dan penyelamatan sebanyak 444 kasus.

“Alhamdulillah kejadian kebakaran 2 tahun terakhir berkurang karena dua tahun sekarang kebanyakan masyarakat diam di rumah,”jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa daerah di Kota Bandung yang kini telah menjadi rawan longsor, seperti di antaranya wilayah Cidadap, Mandalajati, dan Coblong. Sedangkan untuk wilayah yang rentan banjir yaitu di Rancasari, Gedebage, Panyileukan dan sekitar wilayah perkotaan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan