“Tetapi membantu kita jangan sepotong-sepotong. Harus terintegrasi. Kenapa? Harus diukur sampai keberhasilannya. Ini tugas kita bersama”
Sementara itu, Kepala UPTD PSRPD MENSENETRAWITU Dinas Sosial Jawa Barat, Ferrus Syamach menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan PLN dan kehadiran Menteri BUMN.
Selama ini menurutnya pihaknya berupaya mendukung banyak mimpi besar dari ratusan anak-anak disabilitas yang menjadi tanggung jawabnya. Terlebih agar mereka dapat mandiri.
“Karena itu kehadiran CSR PLN ini bisa meluaskan layanan kami kepada mereka. Bisa memperluasnya dengan keterampilan lain yang insya Allah bermanfaat bagi mereka,” ujarnya.
Sebelumnya pada pengelolaan pangan, bantuan PLN berupa alat blender, lemari es, freezer, mixer, dan kompor listrik di panti sangat berguna untuk memproduksi berbagai makanan seperti kripik, bolu, kue kering dan frozen food. Hasil produksi tersebut lalu diperjualbelikan ke lingkungan sekitar terdekat atau melalui promosi mulut ke mulut.
Ferrus mengungkapkan, pihaknya juga gembira karena dukungan peralatan membatik dan kompor listrik yang diberikan. Ini menurutnya akan memaksimalkan usaha batik anak-anak panti yang telah memiliki usaha UKM Batik Mulia Hati. Produknya pun dinilai semakin membaik dari waktu ke waktu.
“Produksinya terus meningkat dan Insyaallah kualitas juga terus meningkat,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), Agung Nugraha menambahkan, PLN memberikan dukungan bagi anak-anak disabilitas di Bandung sejak 2019. Pada tahun pertama pihaknya mengaku membantu rehabilitasi gedung panti dan dilanjutkan pada tahun 2020 penyerahan bantuan alat pijat. Dengan bantuan alat membatik tahun ini, Agung berharap kemandirian anak-anak disabilitas ini dapat semakin terbentuk sehingga siap berkarya dan diterima masyarakat.