Camat Sukmajaya Beberkan Kontribusi Bank Sampah Bagi Program Depok Bersih

DEPOK – Gerakan Bank Sampah di Kota Depok sejauh ini memberikan banyak manfaat. Salah satunya berkontribusi terhadap program Depok Bersih yang diusung Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono.

Ambil contoh kehadiran salah satu bank sampah di Kecamatan Sukmajaya yang dinilai telah banyah memberi manfaat, tidak hanya dari segi perekonomian warga, tapi juga dalam aspek kebersihan lingkungan hidup.

Camat Sukmajaya, Fery Birowo membeberkan salah satu bank sampah di wilayahnya yang telah banyak memberi manfaat sejauh ini yakni Bank Sampah Merdeka.

Kehadiran bank sampah ini dinilai menjadi bagian penting dalam mendorong perwujudan program Depok Zero Waste City.

“Bank Sampah Merdeka ini menjadi salah satu wujud gerakan penguatan ekonomi warga dan juga berkontribusi terhadap program Zero Waste City atau Depok Kota Bersih,” katanya, Senin (11/10).

Dirinya menuturkan, bank sampah yang berdiri sejak 5 Maret 2021 itu telah banyak melakukan pemilahan sampah dari rumah-rumah. Berkat upaya tersebut, ungkap dia kini terjadi penurunan drastis volume sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Alhasil, terjadi pengurangan besar-besaran pengangkutan sampah ke TPA setelah beroperasinya Bank Sampah Merdeka sejak 7 bulan lalu,” ujarnya.

Dalam praktiknya, bank sampah ini beroperasi sebanyak dua kali dalam sebulan yakni setiap hari Jumat, mulai jam 8-10 pagi.

“Untuk sampah yang ditampung mulai dari kertas, plastik, besi tua yang sudah tidak terpakai, dan AC yang sudah rusak dihargai bervariasi. Harganya di kisaran seribu hingga lima belas ribu rupiah per kilogram,” ungkapnya.

Di samping itu, ujar dia, dari sampah-sampah yang dikumpulkan ada beberapa yang diolah menjadi bahan kerajinan.

“Contohnya, diolah jadi pot bunga, sabun dan lilin dari minyak jelantah, kresek menjadi bunga dan tas belanja dan sebagainya,” tandasnya.

Tidak hanya itu, dia menambahkan, beberapa jenis sampah juga dapat dijual ke bank sampah induk untuk dikelola menjadi bahan baku daur ulang di industri. (Mg2)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan