Sistem Buka Tutup dan PeduliLindungi Bikin Wisatawan di Lembang Balik Kanan

NGAMPRAH – Pembatasan kapasitas kunjungan 25 persen ke tiga objek wisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sedang diuji coba ternyata banyak membuat wisatawan terpaksa gigit jari lantaran batal berlibur.

Tiga objek wisata di Lembang yang sudah buka dan diizinkan menerima kunjungan wisatawan yakni The Great Asia Africa (TGAA), Farmhouse, dan The Lodge Maribaya.

Wisatawan yang datang baik dari Bandung Raya maupun luar daerah ternyata banyak juga yang harus balik kanan lantaran tak bisa masuk ke objek wisata karena pembatasan tersebut dan terkendala aplikasi PeduliLindungi.

“Sesuai aturan (kapasitas) masih 25 persen dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jadi banyak wisatawan yang balik kanan karena wisatanya ditutup sementara kalau penuh ditambah mereka enggak bisa login aplikasi (PeduliLindungi), ungkap Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat David Oot saat dihubungi, Rabu (6/10).

Strategi buka tutup di objek wisata yang tengah melakukan ujicoba pembukaan huta supaya kapasitas pengunjung di tiga objek wisata tersebut tetap terjaga tak melebihi 25 persen sesuai aturan yang sudah ditentukan.

“Jadi wisatawan akhirnya mengalihkan tujuannya ke restoran yang tersebar di Lembang. Sehingga tingkat kunjungan restoran juga mengalami peningkatan setiap akhir pekan,” katanya.

David mengatakan upaya seperti itu tetap harus dilakukan karena objek wisata alam dan restoran di kawasan Lembang masih memiliki daya tarik bagi para pengunjung meskipun belum dibuka 100 persen.

“Makanya ketika diujicoba di tiga destinasi itu dan pengunjungnya full 25 persen, langsung diarahkan ke tempat lain. Dari pada balik lagi terjebak macet mending ke restoran yang ada,” bebernya.

Pihaknya bakal mengajukan lagi objek wisata lainnya ke Kemenparekraf agar bisa menjalani uji coba pembukaan seperti tiga objek wisata terdahulu namun keputusannya tergantung pada hasil evaluasi Kemenparekraf.

“Untuk sisanya akan diajukan lagi. Tapi sebetulnya kita sudah sampaikan 10 objek wisata unggulan di kita (Bandung Barat),tapi kan kebijakannya dari kementerian. Karena yang tiga uji coba ini juga kan hasil evaluasi Kemenparekraf,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan