CIMAHI – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cimahi mencatat serapan anggaran di Kota Cimahi baru mencapai sekitar 38 persen. Hingga akhir tahun, serapannya diyakini bisa mencapai 90 persen.
Tahun ini, Pemkot Cimahi dibekali anggaran sekitar Rp 1,9 triliun untuk kebutuhan belanja modal dan operasional yang dihimpun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dari total tersebut, yang baru terserap baru 38 persen atau 737 miliar.
“Total belanja kita baru 38 persen atau Rp 737 miliar dari total APBD,” terang Kepala BPKAD Kota Cimahi, Chanifah Listyarini kepada Jabar Ekspres pada Selasa (5/10).
Rini, sapaan Chanifah mengungkapkan, masih rendahnya serapan anggaran tersebut dikarenakan belanja modal yang belum sepenuhnya terealisasi. Masih banyak belanja modal pembangunan yang hingga kini belum terlaksana.
Di antaranya revitalisasi Stadion Sangkuriang yang akan menyedot anggaran cukup besar. Pagu anggaran stadion bersejarah tersebut mencapai Rp 110 miliar untuk tahun ini dan baru memasuki tahapan lelang.
Kemudian pembangunan Underpass Sriwijaya yang hingga kini masih dalam proses fisik. Nilai kontrak pembangunan jalan bawah tanah itu mencapai Rp 84 miliar. Pembangunannya ditargetkan rampung tahun ini.
Lalu ada pembangunan lanjutan Mall Pelayanan Publik (MPP) yang juga mulai masuk tahapan kontruksi. Anggaran kontruksi untuk menuntaskan gedung pelayanan terpadu itu mencapai Rp 51 miliar lebih.
“Jadi memang serapan anggarannya itu tergantung kegiatan fisik. Kalau fisik sudah selesai, serapan anggarannya juga otomatis pasti naik,” jelas Rini.
Dirinya meyakini jika belanja modal sudah terserap, maka serapan anggaran sampai akhir tahun ini bisa mencapai 90 persen. Dengan waktu tersisa ini, Rini berharap pembangunan fisik bisa terealisasi sesuai perencanaan.
“Yang mendongkrak serapan itu kan dari kegiatan fisik. Jika pembangunannya sesuai rencana, kita yakin bisa sampai 90 persen serapan anggarannya,” sebut Rini.
(fey)