CIANJUR – Belasan rumah di Kampung Naringgul, Desa Sukanagara, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat terancam ambruk akibat adanya longsor pada tebing setinggi 20 meter yang terletak di belakang perumahan itu, sementara sudah ada satu rumah ambruk nyaris rata dengan tanah.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Jumat, mengatakan longsor yang melanda kawasan tersebut, terjadi setelah hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam, sehingga menyebabkan tebing di belakang perkampungan longsor.
“Beruntung pemilik rumah yang terdiri dari 5 jiwa, sudah mengungsi ketika melihat ada pergerakan tanah di atas tebing, hingga akhirnya menimpa satu rumah hingga ambruk. Saat ini, mereka menumpang di rumah tetangganya,” kata Irfan.
Relawan tangguh bencana (Retana) di wilayah tersebut, sempat mengevakuasi belasan kepala keluarga lainnya yang rumahnya terancam karena terletak tidak jauh dari tebing, sebagai upaya menghindari jatuhnya korban jiwa karena longsor susulan dapat terjadi setiap saat.
Bahkan relawan diminta untuk mengimbau warga segera mengungsi jika menjelang malam, hujan kembali turun deras dengan intensitas lama. Sedangkan penangan longsor, langsung dilakukan petugas BPBD, Relawan dan anggota TNI/Polri.
Sedangkan terkait pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Campaka, ungkap dia, terus meluas, sehingga menyebabkan dua rumah warga di Kampung Cikekep, rusak berat dan nyaris terbelah karena pergerakan tanah semakin dalam.
Meski hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi, namun pihaknya mengimbau relawan untuk siaga dan segera mengevakuasi warga, jika hujan kembali turun deras dan pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam.
“Kami sudah menyiagakan puluhan relawan di dua lokasi bencana alam, untuk mendata, memantau dan mengawasi setiap perkembangan, termasuk segera mengevakuasi warga, jika melihat tanda alam akan terjadi bencana susulan,” katanya. (antara/red)