Begini Perubahan di Stasiun Manggarai 2, Pengguna KRL Harus Tahu

JAKARTA – Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pembangunan jalur layang (elevated track) Bogor Line di Stasiun Manggarai telah selesai dan siap dioperasikan mulai Sabtu (25/9).

“Sesuai rencana, malam ini akan dilakukan kegiatan switch over 4. Yaitu pemindahan jalur KRL Bogor Line yang tadinya di bawah (at grade), akan dipindah ke jalur 10, 11, 12 dan 13 di lantai 2,” kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus Gagok dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, (24/9).

Rode Paulus mengatakan, pembangunan Jalur Layang Bogor Line ini merupakan bagian dari Pengembangan Stasiun Manggarai dalam kerangka pembangunan Jalur Dwi Ganda Manggarai-Cikarang.

Ia menyampaikan, setelah melalui serangkaian pengujian dilanjutkan dengan switch over pada Jumat Malam, jalur layang ini akan dioperasikan melayani penumpang mulai Sabtu ini.

Saat dioperasikan, jalur layang Bogor Line ini dapat diakses dengan escalator dan lift difabel. Serta tangga manual yang sudah dibangun.

Selain itu, bagi penumpang yang akan menggunakan KRL, bisa mengakses peron melalui Pintu Barat Stasiun, tepatnya ke arah Pasaraya Manggarai.

Upaya Penertiban dan Penataan Akses

Berbagai upaya penertiban dan penataan akses juga telah dilakukan dengan baik untuk menekan potensi konflik dengan warga sekitar Manggarai.

“Saat ini kami masih melakukan penataan untuk akses dan parkir. Namun demikian para pengguna jasa sudah bisa mengakses Pintu Barat Stasiun ini yang bisa lebih mudah akses ke Halte Transjakarta,” jelas Rode.

Ia mengungkapkan, dengan akan beroperasinya Jalur Layang Bogor Line ini, penyeberangan penumpang di area level crossing dapat dikurangi.

Sebagai stasiun tersibuk yang melayani ribuan penumpang, potensi insiden di Stasiun Manggarai sangat tinggi.

“Sehingga, dengan berkurangnya level crossing maka potensi kecelakaan juga bisa dikurangi,” katanya.

Selain itu perpindahan penumpang Bogor Line ke Tanah Abang jadi lebih mudah karena berada dalam satu gedung.

Khusus untuk Penumpang KA Bandara, dengan adanya pengoperasian jalur layang ini, akan semakin dimudahkan untuk berpindah moda transportasi.

“Kita ingin dengan pembangunan dan pengembangan Stasiun Manggarai dan DDT secara umum dapat makin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kereta api,” pungkas Rode.

Tinggalkan Balasan