JAKARTA – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menyatakan Program Kartu Prakerja akan berlanjut pada tahun depan.
“Tahun depan Kartu Prakerja akan berlanjut sesuai apa yang disampaikan nota keuangan dan RAPBN, jadi bersabar saja,” kata Denni, Jumat(24/9/2021).
Dapat disampaikan, bahwa dalam Nota Keuangan RAPBN 2022, Kartu Prakerja masuk ke dalam program yang akan dilaksanakan pemerintah. Informasi ini sekaligus menepis kabar yang menyebutkan, program insentif pencari kerja ini diberhentikan pada tahun ini.
“Pada 2022 Program Kartu Prakerja masih terus dilanjutkan di mana skema pelaksanaan yang bersifat semi bantuan sosial tetap dilakukan dan yang bersifat reguler akan dimulai dengan mempertimbangkan situasi yang kondusif,” tulis dalam Nota Keuangan RAPBN 2022.
Dana pelaksanaan kebijakan sebesar Rp230 miliar turut akan diberikan kepada program lain seperti belanja bantuan kemasyarakatan Presiden dan Wakil Presiden, hingga belanja operasional layanan pos universal.
“Prakerja turut masuk ke dalam bagian Perkembangan Anggaran Perlindungan Nasional. Ini didasarkan pada peningkatan output strategis 2017-2020,” jelas Nota Keuangan.
“Nantinya Kartu prakerja akan menerima anggaran sebesar Rp11 triliun dari total anggaran perlindungan nasional senilai Rp427,5 triliun,” sambungnya.
Masih dalam nota keuangan, pemerintah berharap pada tahun depan Prakerja dapat meningkatkan pendapatan masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem.
Pemerintah menargetkan Prakerja dapat menjaring 2,8 juta peserta dengan skema bantuan sosial dan Rp100 ribu per peserta dalam skema reguler.
“Dalam jangka menengah Program Kartu Prakerja diciptakan sebagai upaya bentuk penyiapan SDM unggul dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keterampilan kerja, serta mendorong kewirausahaan,” tulis Nota Keuangan. (Fin.co.id)