Kejar Target, Pemprov Bakal Gelar Vaksinasi Door to Door

BANDUNG – Menuju 37 Juta Vaksinasi Warga Jabar akhir Desember 2021 nanti Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bakal menempuh dua cara dalam kampanyenya.

Pertama, vaksinasi massal di kab/kota dengan cara kolaborasi, kedua vaksinasi jemput bola dengan layanan door to door alias “pintu ke pintu” untuk mendatangi langsung masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat  Nina Susana Dewi, vaksinasi door to door Jabar dilakukan melalui program Saber Vaksinasi untuk menarget kelompok masyarakat yang selam ini kurang tersentuh kabupaten/kota.

“Vaksinasi door to door ini  khususnya untuk masyarakat yang mobilisasinya terbatas di daerah sulit dijangkau seperti disabilitas, lansia, bumil, juga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) atau bila banyak yang tak bisa datang ke tempat pelayanan,” kata Nina di Kota Bandung Rabu Selasa (22/9).

Menurut Nina, vaksinasi secara door to door ini merupakan kebijakan yang lebih ke arah solusi terhadap kondisi yang ada. Dua tantangan dalam vaksinasi door to door adalah pertama, anggapan bahwa waktu pelayanan yang tidak secepat vaksinasi massal di satu titik.

Kedua, ketersediaan sumber daya manusia. “Keterbatasan SDM serta harus memperkirakan logistik vaksin merupakan salah satu yang menjadi kendala pelaksanaan program vaksinasi secara door to door,” ujar Nina.

Sekadar mengulas, vaksinasi Covid-19 door to door sudah berjalan sejak 31 Agustus 2021, disaksikan langsung Presiden Joko Widodo di Kampung Pengampaan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Sementara itu, terkait vaksinasi Covid-19 untuk pendidik atau guru dan tenaga kependidikan (PTK) di Jawa Barat terus berproses. Mulai dari pendataan sampai penyuntikan vaksinas Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jabar per 21 September 2021, PTK di Jabar yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 55.785 orang dari 123.746 PTK atau 45,08 persen. Adapun untuk dosis kedua sebanyak 38.670 orang.

Plt Sekretaris Disdik Jabar Yesa Sawedi mengatakan, pihaknya intens memantau perkembangan vaksinasi Covid-19 bagi PTK. Selain itu, ia pun mendorong sekolah dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jabar untuk mendata PTK maupun peserta didik yang akan divaksin.

“Sampai saat ini, proses pendataan vaksinasi untuk guru dan siswa sedang berlangsung. Jadi, kemungkinan data yang diperoleh baik untuk guru maupun untuk siswa belum semuanya diinput,” kata Yesa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan