BANDUNG – Setelah sempat vakum karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa-Bali, kini Desa Wisata Cinunuk tengah bangkit kembali. Desa yang terletak di Kampung Ciborelang, RT 09, RW 09, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi ini menawarkan berbagai objek wisata dan kesenian.
“Karena kemarin katanya seluruh tempat wisata harus tutup, jadi disini juga tutup,” ucap pengelola Desa Wisata, Ujang Rusnandi.
Kesenian yang ditawarkan beragam, mulai dari tari-tarian, bela diri dan seni musik. Objek wisata ini kini mulai berbenah menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang berangsur pulih.
“Sekarang kita fokus benahi. Beberapa fasilitas yang belum terpenuhi mulai dilengkapi, terus perawatan kayak rumput tak terurus dipangkas lagi,” tambahnya.
Kesenian tradisional yang ditawarkan adalah khas Sunda. Pengelola melibatkan anak-anak dan remaja sebagai lakon kesenian, mulai dari rampak gendang, tari jaipong hingga sisingaan. Selain itu masyarakat juga menghasilkan karya seni berupa lukisan, anyaman serta gantungan kunci sebagai buah tangan.
Meski sudah diberi kelonggaran, pihak pengelola mengaku akan terus waspada dan berhati-hati mengingat pandemi Covid-19 masih belum usai.
“Boleh masuk tapi masih dibatasi sekitar lima puluh persen saja dari hari biasanya. Kita disini melayani pengunjung hanya siang hari,” katanya.
Bagi yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Cinunuk, akses yang bisa ditempuh bisa melalui Jalan Ciguruwik atau melalui jalur Manglayang. Di gang awal pintu masuk, pengunjung akan disuguhkan dengan gapura besar dan bangunan yang terbuat dari kayu serta beberapa kerajinan yang dipajang.
Di lokasi tersebut menyimpan pula beberapa properti kesenian seperti topeng dan wayang golek, ada pula Saung Wreti yang menyimpan perabot rumah tangga, seperti gentong, kentongan, dan caping. Selain itu, terdapat pula tempat penyimpanan padi atau yang dikenal dengan leuit di Saung Lisung. Pengunjung dapat melihat lesung kayu yang biasa dipakai menumbuk padi menjadi beras.
Sementara itu, untuk menikmati pemandangan hamparan padi di sawah bisa berkunjung ke Saung Binangkit yang merupakan bangunan rumah mirip rumah Sunda kebanyakan. Terdapat pula sentra wisata yang khusus berisi tanaman dan hewan peliharaan seperti kambing dan domba yang lengkap dengan rumput, pengunjung bisa datang sembari memberi pakan ternak. (mg1)