“Awalnya saya kira bekerja di BUMN seperti Telkom harus berseragam dan tidak fleksibel, tapi ternyata kita diberikan banyak kesempatan belajar, berkembang, dan berkontribusi di lingkungan kerja yang fleksibel. Hal ini sangat berbeda dari pandangan awal saya tentang berkarir di BUMN,” ujar Pathya M. Budhiputra, Senior Innovator sekaligus CEO Sprinthink, yaitu startup yang kini sudah berkontribusi membantu lebih dari 7.000 intrapreneur dari berbagai instansi dan perusahaan.
Afriwandi melanjutkan, Telkom juga memiliki Great Rookie Development Program, Great People Development Program, dan Great People Managerial Program, yang tujuannya mengasah kemampuan karyawan dalam memimpin tim. Karyawan yang potensial bahkan bisa menjadi manajer dalam Global Talent Program di kantor Telkom di luar negeri hingga memimpin anak-anak perusahaan di dalam negeri.
Tak ketinggalan, ia menegaskan, keseluruhan ini mengerucut pada peluang untuk berkontribusi kepada nusa bangsa. Misalnya terlibat dalam program digitalisasi penanganan pandemi Covid-19, pengembangan digitalisasi UMKM, hingga membantu digitalisasi BUMN, korporasi, dan kementerian/pemda.
“Singkatnya, karena jejak rekam dan nama baik Telkom selama ini, sangat terbuka luas peluang berkontribusi kepada negara dan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Telkom menegaskan bahwa tidak memungut biaya apapun dan tidak menjalin kerja sama dengan pihak manapun dalam pelaksanaan seleksi, termasuk penyediaan jasa transportasi dan akomodasi. Para pelamar dapat mengecek informasi dan proses rekrutmen ini melalui kanal resmi website rekrutmen.telkom.co.id dan akun Instagram @livingintelkom.
#DigitalBisa #UntukIndonesiaLebihBaik