Peneliti Sebut Pembangunan Pabrik Baterai Dapat Dorong Permintaan Kendaraan Listrik

BANDUNG – Peneliti Center For Public Policy and Public Management Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Agung Wicaksono menuturkan pembangunan pabrik baterai akan mendorong permintaan kendaraan listrik.

“Untuk memajukan kendaraan listrik, pembangunan infrastruktur hilir di Indonesia diperlukan, salah satunya pabrik baterai kendaraan listrik. Infrastruktur yang memadai akan mendukung terciptanya permintaan kendaraan listrik di dalam negeri,” kata Agung Wicaksono, dalam keterangan pers Humas SBM ITB, Selasa (21/9).

Dia mengatakan Indonesia perlu pengembangan kendaraan listrik atau battery-electric vehicle (BEV) untuk mengurangi penggunaan bakar bakar fosil yang selama ini sering digunakan.

Tujuannya, kata dia, ialah untuk menjaga ketahanan energi nasional dan sebagai konservasi energi yang ramah lingkungan.

Menurut Agung bertambahnya jumlah kendaraan akan mengakibatkan penggunaan energi meningkat dan BPS bahkan mencatat, untuk kendaraan bermotor saja, jumlahnya selalu bertambah 8 persen setiap tahun.

Oleh karena itu, kehadiran kendaraan listrik yang ramah lingkungan diperlukan.

Selain dari Infrastruktur, Agung juga menekankan pentingnya edukasi atau informasi kepada masyarakat terkait dengan keunggulan dari penggunaan kendaraan berbasis listrik ini dibanding kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil.

“Pemerintah juga perlu menginformasikan secara masif tentang insentif penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai untuk menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik,” kata Agung.

Center of Policy and Public Management SBM ITB juga memberikan beberapa saran kepada pemerintah terkait pengembangan mobil listrik di Indonesia, diantaranya membuat regulasi dan kebijakan terkait percepatan pengembangan mobil listrik dan bahan bakar, memberikan insentif serta fasilitas penelitian dan pengambangan mobil listrik.

Selain itu, pemerintah juga perlu untuk berkoordinasi serta kolaborasi dengan beberapa kementerian dan lembaga pemerintahan untuk mendukung program ini.

Saran tersebut berdasarkan atas Policy Brief yang diterbitkan oleh CPPM SBM ITB bertajuk “Strategi Korporasi untuk Mengoptimalkan Pengembangan Kendaraan Listrik Baterai di Indonesia”.

Policy Brief tersebut dihasilkan melalui kajian bersama dengan Benriwan Simbolon ST, MBA, alumni program studi MBA ITB Jakarta.

Benriwan melakukan penelitian kepada para stakeholders di industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan