SD dan SMP di KBB Mulai Jalani PTM Terbatas

NGAMPRAH – Usai menanti cukup lama siswa SD dan SMP di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya bisa menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di tengah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Para siswa SD dan SMP itu selama 1,5 tahun belakangan menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) lantaran pandemi COVID-19 yang menghantam. Senin (20/9/2021) ini mereka menjalani hari pertama PTM terbatas.

“Untuk hari pertama PTM SD dan SMP ini berjalan dengan sangat baik dan tak ada laporan dari lapangan. Mudah-mudahan bisa terus berlanjut,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung Barat, Dadang A Sapardan kepada wartawan.

Merujuk pada SKB 4 Menteri, siswa yang bakal menjalani PTM terbatas tak diwajibkan untuk divaksinasi. Namun guru dan tata usaha-lah yang harus divaksinasi agar sekolah bisa menggelar PTM terbatas.

“Tapi ada sebagian siswa yang sudah divaksinasi. Hanya saja yang lebih utama itu gurunya sudah divaksinasi, kalau belum maka sekolahnya harus tetap PJJ,” tuturnya.

Sejauh ini Dadang menyebut tak terlalu banyak orangtua yang tak mengizinkan anak-anak mereka mengikuti PTM terbatas. Izin orangtua sendiri wajib dikantongi anak jika ingin mengikuti PTM terbatas.

“Untuk orangtua ada beberapa yang tidak mengizinkan. Kalau tidak diizinkan itu jadi menjalani PJJ, kalau diizinkan baru PTM. Kemarin itu seperti SD di daerah Lembang ada yang tak mengizinkan tapi enggak banyak hanya ada satu dua orangtua saja,” ucapnya.

Selama dua bulan kedepan para siswa bakal menjalani PTM terbatas di masa transisi. Baru setelahnya mereka akan menjalani PTM terbatas di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

“Jadi dua bulan ini sebutannya PTM masa transisi, setelah itu berlanjut ke PTM AKB. Mudah-mudahan berjalan lancar. Untuk anak-anaknya dibatasi 50 persen dan sekolahnya hanya beberapa hari dalam seminggu, itu juga hanya beberapa jam,” jelasnya

Namun Dadang menyebut ada kesulitan yang dihadapi pihaknya tatkala para siswa pulang sekolah. Dikhawatirkan para siswa bakal nongkrong terlebih dahulu sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan