Indonesia Dapat Pujian Bank Dunia Terkait Vaksinisasi, Begini Komentar Menko Airlangga

JAKARTA – Bank Dunia mengapresiasi pelaksanaan vaksin di Indonesia yang telah mencapai 100 juta dosis yang disuntikan kepada masyarakat.

Menanggapi hal ini, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, keberhasilan capaian vaksinasi yang menembus 100 juta dosis merupakan kerja sama banyak pihak.

‘’Capaian vaksinasi nasional yang sudah melewati 100 juta dosis sejak 31 Agustus kemarin mendapat pujian dari Bank Dunia,’’kata Airlangga dalam keterangannya, Senin, (20/9).

Menurut Bank Dunia, pencapaian 100 juta vaksin menjadi tonggak penting bagi Indonesia yang menjadi salah satu negara yang paling terdampak Covid-19.

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 270 juta menjadi salah satu dari tujuh negara yang telah mencapai vaksinasi 100 juta dosis.

Airlangga mengatakan, Bank Dunia menyoroti kekuatan kemitraan Indonesia dalam kerja sama untuk mencapai target vaksinasi Covid-19.

Selain itu, kesadaran masyarakat Indonesia yang tinggi. Capaian vaksinasi ini merupakan kombinasi total dosis pertama, kedua, serta booster yang sudah disuntikkan ke masyarakat.

Menurut Airlangga, data per 19 September, total capaian vaksinasi dosis pertama menembus 79,5 juta, dosis kedua sebanyak 45,1 juta dosis.

Sementara, vaksinasi untuk dosis ketiga sebanyak 855.804 dosis yang secara khusus diberikan untuk tenaga kesehatan.

Program vaksinasi di Indonesia juga dikebut dengan perluasan target untuk usia 12-17 tahun. Perluasan target ini membuat Indonesia mampu menyuntikkan vaksin Covid-19 sebanyak 1,2 juta dosis per hari.

‘’Hasilnya, capaian vaksinasi meningkat 10 kali lipat sejak capaian pada pertengahan Mei lalu,’’kata dia.

Kendati begitu, Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menegaskan, vaksinasi hanya menjadi salah satu upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pemerintah juga menekankan agar vaksinasi Covid-19 dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Dalam penanganan Covid-19, Indonesia juga menekankan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat, terutama dalam menggunakan masker,” tutur Airlangga.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menambahkan, selain menekan kasus Covid-19, pemerintah Indonesia juga berupaya menjaga roda perekonomian tetap di jalur positif.

Hal ini untuk memastikan masyarakat Indonesia bukan hanya aman dari terjangan pandemi, tetapi juga terjaga dari sisi kelangsungan perekonomian mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan