Muhammad Kece Dianiaya, LPSK Pertanyakan Keamanan Rutan

JAKARTA – Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Manager Nasution menyayangkan terjadinya penganiayaan di dalam Rutan Bareskrim Polri dengan korban dan terduga pelaku merupakan sesama penghuni rutan. Ia mempertanyakan kondisi keamanan rutan tersebut.

Menurut Manager, meski berstatus tahanan, mereka tetap harus mendapatkan jaminan keamanan, baik dari aparat maupun ancaman dari sesama penghuni rutan lainnya.

“Pihak penjaga rutan seharusnya dapat mengantisipasi gesekan-gesekan yang mungkin terjadi antara sesama tahanan. Bagaimana pun juga para tahanan harus tetap mendapatkan jaminan keamanan,” kata Manager dalam keterangannya, Minggu (19/9).

Dia menyarankan, jika korban memang merasa keselamatannya terancam, yang bersangkutan dapat mengajukan perlindungan ke LPSK.

“Kita terbuka menerima permohonan perlindungan bagi korban, termasuk saksi-saksi yang mengetahui dugaan kasus penganiayaan tersebut,” ujar Manager.

Apalagi, kata Manager, kasus penganiayaan tersebut dikabarkan sudah dilaporkan ke penyidik dan seharusnya laporan itu diproses sesuai peraturan perundang-undangan.

LPSK, lanjut Manager, menyoroti hak-hak korban, seperti mendapatkan perlindungan maupun bantuan medis, rehabilitasi psikologis bahkan pengajuan restitusi atas tindakan yang diterimanya dari pelaku.

Semua hak itu dapat diakses oleh korban setelah yang bersangkutan mengajukan permohonan ke LPSK dan permohonan diputuskan diterima. “Kita imbau korban untuk mengajukan perlindungan, jika memang keselamatannya terancam,” ungkap Manager.

Seperti diberitakan sebelumnya, tersangka kasus dugaan penistaan agama Muhammad Kece alias Muhamad Kosman, dianiaya di Rutan Bareskrim Polri. Diduga dianiaya oleh sesama tahanan, yakni Irjen Napoleon Bonaparte.

(Jawapos.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan