Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang Masuk Obyek Wisata, Pengelola Kebingungan

BANDUNG BARAT – Kebijakan pemerintah soal anak di bawah usia 12 tahun dilarang masuk ke objek wisata ternyata membuat bingung pengelola objek wisata yang ada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Salah satunya dirasakan pengelola objek wisata The Lodge Maribaya yang saat ini sedang menjalani ujicoba pembukaan objek wisata di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Manajer Operasional The Lodge Maribaya, Reno Supra, mengakui cukup banyak wisatawan dewasa yang membawa anak-anaknya untuk berwisata. Namun sesuai aturan mereka tak boleh masuk ke area wisata.

“Iya untuk yang di bawah 12 tahun belum boleh masuk. Yang jadi kendala itu kalau yang ke wisata Woodland, masih kawasan kita juga. Tentu jadi kesulitan tersendiri buat kita dengan aturan itu,” kata Reno saat dikonfirmasi, Minggu (19/9).

Kalaupun ada anak-anak yang terlihat berada di area wisata, kata Reno, mereka merupakan tamu yang datang menginap atau sengaja langsung menuju ke restoran lantaran tidak ada pembatasan usia pengunjung.

“Memang ada beberapa yang jalan-jalan di dalamnya, tapi beberapa tamu itu sudah reservasi ke area menginap, jadi mereka bisa jalan-jalan. Tapi ke area wisata memang full dilarang,” bebernya.

Hingga saat ini pihaknya belum memiliki solusi terkait aturan tersebut. Namun sebagai alternatifnya wisatawan yang membawa anak di bawah usia 12 tahun diminta langsung menuju ke area restoran.

“Tapi memang di kementerian juga ada pembahasan, selama belum ada aturan baku maka disesuaikan saja. Jadi kalau ada yang enggak diperkenankan wisata jadi mereka makan aja, karena mereka enggak bisa berkegiatan di tempat wisata,” terangngnya.

Sepekan melakukan ujicoba pembukaan objek wisata, pihaknya menyebut jumlah kunjungan masih belum normal. Namun yang terpenting pihaknya menekankan soal penerapan aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatannya.

“Memang itu jadi kesulitan juga, kadang susah log in karena kendala sinyal. Cuma wisatawan sudah mengerti aplikasi PeduliLindungi, mereka ketika kita tolak alhamdulillah mengerti. Cuma ya akhirnya kunjungan jadi belum normal, paling sekitar 5 persen dari kapasitas keseluruhan,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan