Airlangga: Mahasiswa Indonesia Harus Menguasai dan Memanfaatkan Peluang di Era Digital

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak kepada seluruh Mahasiswa di Indonesia untuk memiliki kemampuan adaptasi tinggi, kompetitif, berjiwa entrepreneur.

Menurutnya, kemampuan ini adalah prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh generasi muda saat ini.

‘’Kriteria ini akan sangat membantu ketika mendirikan usaha sendiri ataupun bekerja di tempat kerja,’’kata Airlangga ketika memberikan pesan kepada Para Mahasiswa dalam acara Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKMB) secara virtual di Universitas Muhammadiyah, Rabu, (15/9).

Di tengah era digital ini, generasi muda diharapkan dapat memanfaatkan talenta digitalnya sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi job creator.

Airlangga menuturkan, dalam waktu 15 tahun kedepan, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang atau 600 ribu orang per tahun.

Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp 4.434 T kepada PDB Indonesia di tahun 2030.

‘’Pemanfaatan talenta digital ini juga akan berperan sebagai akselerator bagi wirausaha,’’ujarnya.

Pemerintah juga akan terus berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan seluruh stakeholder, termasuk civitas akademika, dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan.

Dalam rangka ini, Pemerintah telah menerbitkan PP No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan KUMKM.

PP ini juga menekankan peran penting lembaga inkubator dalam mendorong pengembangan dan pertumbuhan wirausaha.

‘’Saya juga berharap Universitas Muhammadiyah Jakarta dapat berkontribusi menjadi inkubator bisnis baru yang memiliki akreditasi A sehingga dapat membantu mencetak wirausahawan baru yang berkualitas,’’kata Airlangga.

Untuk memberikan dukungan pengembangan talenta digital, Pemerintah melalui telah memiliki program di antaranya Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy.

‘’Ketiga program ini akan membantu pengembangan keterampilan digital dari level basic hingga advance,’’ujarnya.

Airlangga menuturkan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi syariah.

Indonesia masuk sebagai 10 besar global player di ke-enam industri halal pada tahun 2020. Selain itu, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai US$ 99 Miliar di tahun 2019 sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara ke-7 dengan total aset keuangan syariah terbesar di dunia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan