BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penurunan angka kasus Covid-19 di Indonesia harus terus dijaga dan masyarakat diminta agar terus waspada.
Presiden dalam ratas tadi meminta agar momentum harus terus dijaga, penurunan kasus yang sudah kurang dari 100 ribu harus terus dijaga.
”Masyarakat jangan euforia karena angka kasus turun, karena pandemi ini masih terus naik turun karena varian delta ini masih belum bisa diprediksi,” kata Airlangga saat memaparkan keputusan yang disiarkan secara langsung melalui YouTube, Senin (13/9) malam.
Dia menegaskan pemerintah terus berusaha mencegah masuknya varian baru Covid-19 baik dari jalur udara, laut, dan darat.
“Oleh karena itu koordinasi antar kementerian sangat diperlukan, dan pak presiden meminta pos-pos perbatasan terus dijaga.
Selain itu, dorongan untuk masyarakat yang divaksin juga harus terus ditingkatkan dimana stok yang tersedia saat ini digunakan untuk mereka yang belum menerima vaksin atau vaksinasi pertama.
“Kemudian distribusi ke depan pada Kabupaten/Kota yang capaian vaksinasi nya dibawah 20 persen,” imbuhnya.
Pemerintah pun akan memperbaharui data-data terkait kasus Covid-19 dimana saat ini masih terdapat data lama sehingga perkembangannya harus diupdate.
Selain itu, terjadi penurunan pada beberapa daerah, yang semula level 4 saat ini tidak ada level 4.
“Secara provinsi terjadi penurunan dari level 4 yaitu 2 provinsi, tidak ada lagi level 4, kemudian level 3 ada di 16 provinsi, kemudian di level 2 dari tiga menjadi 11 provinsi,” terangnya.
Namun dia menambahkan masih terdapat 23 Kabupaten/Kota yang tetap menerapkan PPKM level 4 supaya kasus Covid-19 tidak meningkat kembali.
“Karena sekali lagi kami sampaikan pandemi Covid-19 ini sifatnya dinamis,” ujarnya.
“Enam Kabupaten/Kota lainnya tetap di level 4 yaitu Banda Aceh, Bangka, Medan, Kota Baru Palangkaraya dan Palu. Walaupun beberapa indikator terkait dengan kasus konfirmasi kesembuhan, tingkat kematian dan BOR sudah lebih baik, namun tetap kita kenakan di level 4,” sambungnya. (mg1)