BANDUNG – Pengentasan stunting atau kurang gizi kronis pada anak menjadi salah satu program yang mendapat prioritas pemerintah Kota Bandung.
Beragam upaya terus dilakukan guna menekan jumlah angka stunting anak di seluruh Kecamatan di Kota Bandung.
“Kami sedang melaksanakan beberapa penanganan, yang pertama lewat sosialisasi dan imbauan tentang penanganan stunting di enam kelurahan yang melibatkan selain aparat kecamatan dan ketua PKK kecamatan dan kelurahan,” ujar Camat Kiaracondong, Rina Dewiyanti.
Meski begitu Rina menyebut bahwa kasus stunting di Kiaracondong tidak terlalu banyak sehingga masih bisa tertangani.
Rina menuturkan dengan program PKK yang ada di Pokja 4 dan dibantu dengan pihak puskesmas dan CSR diharapkan mampu membenahi persoalan stunting. Program yang dikerjakan adalah dengan memaksimalkan hasil pangan dari Buruan SAE yang terdapat pada hampir seluruh RW di Kiaracondong.
“Programnya Wali Kota, buruan sae yang hampir pada semua RW menerapkan buruan sae, dari program buruan sae ini diolah makanan hasil buruan sae yang ditanam diantaranya makanan agar-agar dan makanan sayuran yang diolah minuman sehat itu semua untuk membantu program stunting, dari data dalam puskesmas yang mana harus dibantu balita stunting ini,” tuturnya.
“Sehingga kalau ada anak yang terhambat perkembangannya di situ, ada rekan dari puskesmas dan PKK serta aparat kewilayahan itu kami sama-sama membantu untuk menangani mereka memperbaiki stunting itu,” tambahnya.
Selain itu, para kader PKK kerap memberikan sosialisasi terkait dengan fungsi makanan sehat bergizi dan juga memperagakan penanganan secara langsung bagaimana meramu makanan bergizi agar lebih enak dimakan.
“Ada pelajaran-pelajaran bagi ibu hamil untuk meramu minuman yang sehat dan gizi seimbang,” pungkasnya. (mg1)