JAKARTA – Dokter Tirta Hudhi turut menyoroti kasus dugaan pelecehan seksual, yang dilakukan beberapa pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kepada salah satu rekan mereka.
Bapak dua anak ini menegaskan tidak ada pembelaan untuk segala bentuk aksi pelecehan seksual.
“Karena kalau terjadi pelecehan di instansi kerja, enggak benar bos. Enggak bisa dibela pelecehan di dunia kerja,” tegas Dr Tirta di Podcast Deddy Corbuzier, Minggu (5/9).
Dia pun kecewa dengan pelecehan yang terjadi di KPI. Dokter Tirta bahkan menyarankan supaya Agung Suprio, selaku Ketua KPI sebaiknya mundur dari jabatannya.
“(KPI) kerjanya menyensor ponografi tapi malah terjadi pelecehan di instansi. Harusnya ketuanya secara wibawa mundur,” serunya.
Alumnus UGM ini lantas mencontohkan, jika di perusahaannya terjadi pelecehan seksual yang dilakukan pegawai inti, dirinya sebagai CEO akan mundur, begitu juga pelaku.
“Untuk menjaga trust customer ke company saya, saya mundur. Kalau enggak, customer akan menilai sarang pelecehan karena orangnya melindungi. Saya mundur, pegawai yang terkait mundur, baru dilibas semuanya,” sebutnya.
Tirta menjelaskan desakan mundur tersebut bukan karena dirinya bermasalah secara pribadi. Namun, kalau Agung tidak mundur, maka KPI akan terus menjadi olok-olokan publik.
“Harus (mundur). Karena itu hal yang paling elegan, kalau enggak, masyarakat tidak akan percaya KPI lagi,” kata dr Tirta. (Jpnn)