“Sehingga melumpuhkan berbagai macam sektor, ini lebih dahsyat dibandingkan tahun 1998,” ujar Dedi.
Kabupaten Bandung saat ini tengah menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Katanya, sudah kembali terlihat geliat kegiatan ekonomi. Bahkan ekonomi sudah memasuki grade 1 dan tidak minus lagi. Berdasarkan laporan, Dedi mengungkapkan, pelaku usaha kecil menengah mulai memanfaatkan sistem online sehingga tetap bisa melakukan transaksi walaupun dalam keterbatasan.
“Sehingga walaupun pandemi ternyata sudah sebagian UMKM itu ada yang mendapatkan keberkahan terutama di kuliner. Karena walaupun tinggal di rumah tetap perlu makan, sehingga mereka memesan dengan cara online,” tutur Dedi.
Kedepan, ada beberapa langkah yang akan ditempuh Kadin sebagai organisasi yang memiliki tujuan untuk melakukan pembinaan terhadap seluruh pelaku usaha. Salah satunya adalah agar UMKM bisa naik kelas seperti bisa ekspor dan masuk jajaran minimarket. Selain itu, kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung juga ditingkatkan.
“Tentunya kami tidak bisa berdiri sendiri, Kadin itu punya SDM sehingga secara teori, pengetahuan dan pengalaman itu kami ada. Namun, Kadin bukanlah lembaga profit sehingga tidak punya anggaran. Oleh karena itu, ada kerjasama dengan pemerintah yang punya anggaran,” ungkap Dedi.
Sementara itu, sebagai bukti kepedulian Kadin Kabupaten Bandung terhadap penanganan pandemi Covid 19, sebanyak 25 tabung oksigen diberikan secara gratis untuk sejumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung. (yul)