Perluasan cakupan air
Anies juga menyebut, Pemprov DKI Jakarta mengupayakan peningkatan pelayanan air minum perpipaan dengan harga yang lebih terjangkau dan bisa diakses semua wilayah, termasuk di Kepulauan Seribu.
“Saat ini layanan air bersih perpipaan di Jakarta baru bisa menjangkau sekitar 64 persen wilayah, masih di bawah ketetapan Kemendagri yakni sebanyak 80 persen,” katanya
Direktur Utama PD PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo, mengakui hal tersebut, yakni masih kekurangan suplai air sebanyak 13.000 liter per detik untuk memenuhi layanan 100 persen di Jakarta. “Saat ini ada sekitar 907.000 pelanggan dengan aliran air mencapai 20.725 liter per detik,” katanya.
“Berdasarkan fakta tersebut, kami buat proyeksinya sampai tahun 2030. Apa saja kebutuhan yang harus dilakukan untuk bisa mencapai cakupan layanan 100 persen pada tahun 2030,” tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk mencapai cakupan layanan 100 persen, PD PAM Jaya akan melakukan sejumlah upaya. Salah satunya adalah memanfaatkan rencana penambahan pasokan air dari Jatiluhur dan Karian di wilayah hulu yang dikerjakan Pemerintah Pusat.
“Kemudian di hilirnya kita harus mendistribusikan melalui jaringan perpipaan distribusi yang kita bangun,” ucap Bambang.
Dengan proyek ini, diharapkan pada tahun 2024 DKI Jakarta mampu menambah pasokan aliran air sebanyak 7.200 liter per detik sehingga warga yang sebelumnya belum bisa diakses oleh PAM Jaya, menjadi terjangkau.
Bambang juga menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta akan mengerjakan konstruksi di Buaran III, Pesanggrahan, Ciliwung, dam Uprating atau menambah pasokan di Buaran III. “Lalu ada juga pengembangan lainnya termasuk SPAM Komunal,” katanya.
Menurut Bambang, dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan pada tahun 2030 PAM Jaya sudah bisa mencapai cakupan 100 persen dengan kemampuan mengalirkan 33.725 liter per detik. (ANTARA)