Bupati Bandung Berharap Kader Parpol Harus Paham Tujuan Berpolitik

SOREANG – Bupati Bandung Dadang Supriatna berkeyakinan jika para kader parpol memahami maksud dan tujuan dari politik, serta paham tentang pendidikan politik, mereka akan jadi seorang negarawan dan berkontribusi bagi daerahnya.

“Karena itu saya yakin para kader yang sudah dididik ini dia akan lebih paham untuk menjaga dirinya keluarga dan lingkungannya, terutama dalam memberikan kontribusi yang baik untuk Kabupaten Bandung,” ucap bupati saat menghadiri kegiatan Pendidikan Politik Bagi Kader Parpol, di Soreang, Senin (30/8).

Dadang mengatakan, semua hasil keputusan yang ada di negara kita merupakan hasil keputusan politik bersama, antara eksekutif dan legislatif. Hal ini pula harus dipahami oleh para kader parpol mengetahui tujuannya dalam berpolitik.

“Keputusan politik di legislatif berasal dari para kader parpol. Karena itu para kader harus paham apa tujuannya masuk ke politik,” kata Kang DS yang juga menjabat Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung ini.

Selaku unsur pemerintah daerah, pihaknya akan terus mengawal kebijakan-kebijakan parlemen dan negara, yang dilahirkan oleh para kader politik.

“Dengan semua partai politik saya harus kenal dan memahami juga tujuan partainya, agar kita sama-sama bisa melahirkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan keinginan rakyat,” jelas Kang DS.

Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bandung, Tarya Witarsa menambahkan, sebagai partai politik yang mengusung Bupati Dadang Supriatna, pihaknya siap bekerja keras untuk mensukseskan program Kabupaten Bandung Bedas, sehingga dampak perubahan akan terasa oleh masyarakat.

Tarya menilai kehadiran seluruh pengurus cabang maupun pengurus kecamatan dalam Pendidikan Kader Parpol yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangol) Kab Bandung ini merupakan awal yang batik untuk bergerak menjaga program PKB sekaligus menyongsong Pileg dan Pilpres ke depan.

Menurutnya, sebagai partai berwarna agamis dan nasionalisme, PKB mengusung politik kehadiran sebagai gerakan menjaga tradisi. Dengan kata lain, tidak hadir hanya lima tahunan.

“Sebagai pengusung politik kehadiran, kami sungguh bangga acara pendidikan kader parpol ini sebagai bagian dari gerak untuk politik kehadiran bahwa kader parpol tidak buta peraturan undang-undang,” tandasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan