RSUD Al-Ihsan Gelar Vaksinasi Ibu Hamil dan Menyusui

BALEENDAH – Vaksinasi Ibu hamil dan menyusui, berbeda dari vaksinasi untuk masyarakat umum lainnya. Kali ini, vaksinator yang mendatangi para peserta vaksin, yang digelar di RSUD Al-Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (26/8).

Menurut informasi, yang mengikuti vaksinasi massal ibu hamil dan menyusui sebanyak 300 orang dari wilayah Bandung Raya.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat yang juga sebagai Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengungkapkan, vaksinasi untuk ibu hamil dan menyusui ini penting dilakukan. Menurutnya, vaksinasi khusus ini merupakan upaya bersama untuk melindungi ibu hamil dan menyusui dari paparan Covid-19.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi gebyar vaksinasi massal khusus ibu hamil dan menyusui yang digelar RSUD Al Ihsan yang menerapkan sistem layanan vaksinasi one to many services. Layanan tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi instansi lain yang melaksanakan vaksinasi bagi ibu hamil dan menyusui di tempat lain.

“Vaksinasi ini upaya bersama supaya perlindungan bagi ibu hamil dan menyusui bisa maksimal. Karena saya khawatir kalau ibu hamil dan menyusui terkena Covid-19, maka akan menularkan kepada janin dan balitanya,” ungkap Atalia saat di wawancara disela-sela kegiatan vaksinasi.

Atalia menjelaskan, bahwa pemerintah sudah mengeluarkan rekomendasi izin pemberian vaksin bagi ibu hamil dan menyusui.

“Sehingga, sosialisasi vaksinasi untuk ibu hamil dan menyusui penting dilakukan agar segera terbentuk herd immunity di Jawa Barat segera terbentuk,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Al Ihsan Dewi Basmala Gatot mengatakan, jumlah kematian ibu hamil dan menyusui akibat terpapar Covid-19 ini cukup tinggi. Sehingga, vaksinasi bagi ibu hamil dan menyusui ini salah satu bentuk sense of crisis RSUD Al Ihsan untuk meningkatkan angka harapan hidup ibu hamil dan menyusui dari Covid-19.

“Program vaksinasi ini adalah progam preventif untuk meningkatkan angka harapan hidup sebagai tujuan akhirnya. Sebagai institusi kesehatan, harus peka melihat angka kematian tersebut dan ini sejalan dengan program rumah sakit yaitu maternal parinatal untuk menurunkan angka kematian ibu,” kata Dewi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan