BANDUNG – Semenjak terjadinya kebocoran pipa dari saluran air PDAM Tirtawening pada hari Sabtu (22/8), Direktur utama (Dirut) Perumda Tirtawening, Sonny Salimi menyebut terdapat 35.000 sampai 40.000 pelanggan yang hingga kini masih mengalami gangguan masalah air, semuanya berada di seluruh Kota Bandung.
“Untuk jumlah pelanggan yang terganggu kalau menurut hitung-hitungan secara teori, 450 liter per detik itu akan mengganggu sekitar 35.000 atau 40.000 pelanggan,” ucapnya secara virtual dalam secara daring diskusi bertema “Bandung Menjawab”, Kamis (26/8).
Namun, dikarenakan pada saat perbaikan pipa tersebut sistemnya terukur, Sonny mengatakan bahwa jumlah yang terganggu tidak sebesar itu.
“Tetapi karena ini sistemnya terukur, maka jumlah yang terganggu tidak sebesar itu. Dikarenakan sistemnya masih ada,” ujarannya
Dengan adanya hal tersebut, para pelanggan PDAM akan mengalami gangguan. Namun, lanjut Sonny, gangguan yang akan diterima tidak akan menjadikan arus air mati total, melainkan jumlah air yang diterima akan berkurang.
“Terganggunya itu tidak langsung mati, tetapi jumlah atau kuantitas air yang diterima oleh pelanggan menjadi sedikit berkurang sekitar 25 persen,” ucapnya.
“Jadi ltu yang biasanya mendapatkan satu kubik sekarang menjadi tiga per empat kubik, dan yang tiga perempat kubik jadi seperempat kubik,” tambahnya.
Tetapi ia juga mengungkapkan, beberapa pelanggan yang bertempat jauh dari pusat saluran PDAM sempat tidak mendapatkan aliran air.
“Namun untuk beberapa tempat yang jauh, itu memang sampai ada yang tidak mengalir. Dan dari perkiraan kami tidak sampai menghentikan semua (penyaluran air),” pungkasnya.
(Mg4/wan)