BANDUNG – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady mengatakan, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar telah masuk tahap IV dengan anggaran multiyear (tahun jamak). Maka dari itu, sudah semestinya berjalan.
Diketahui sebelumnya, pembangunan Masjid Al-Jabbar diberhentikan sementara akibat adanya badai pandemi Covid-19. Terlebih berbagai anggaran yang telah dialokasikan terpaksa di alihkan untuk penanganan Covid-19.
“Ini pekerjaan tahun jamak. Sudah mestinya berjalan ya. Tahun ini settingan anggarannya hampir mencapai Rp. 253 miliar (kurang sedikit),” ucap Daddy saat dihubungi di Bandung, Kamis (26/8).
Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu menjelaskan, dari anggaran Rp. 253 miliar itu dibagi peruntukannya. Untuk pembangunan masjid sekitar Rp. 208 miliar, kemudian untuk lahan sekitar Rp 45 miliar.
“Awalnya begitu, ini kan realisasinya terus berjalan, kondisinya seperti itu. Jadi kesimpulannya pekerjaan strategis atau monumental itu kemudian di pending sebagian,” jelas Daddy.
Disinggung mengenai pembangunan Masjid Al-Jabbar ini mangkrak, legislator dapil 12 itu menuturkan, pekerjaan proyek monumental ini dikerjakan sejak Gubernur Ahmad Heryawan yang ditargetkan rampung antara tahun 2022-2023.
“Sebetulnya itu salah satu pekerjaan monunental dari zaman pak Aher ya. Jadi pekerjaan itu memang monumental. Selain menjadi sesuatu yang istimewa, tetapi biayanya pun sangat istimewa,” tuturnya.
Mengenai desain Masjid Al-Jabbar, Daddy menggambarkan, secara keseluruhan dibagi menjadi dua. Satu untuk masjid dan satunya untuk Museum Rasulullah.
“Jadi didalam musem itu, setahu saya settingannya ada 5. Salah satunya, Museum Rasulullah, Museum Ka’bah, serta Museum masuknya islam ke Jawa Barat,” terang Daddy.
“Di dalamnya ada keterangan sebuah museum. Meskipun tidak terlalu luas, sebab itu hanya bangunan mesjid. Paling tidak memberikan gambaran ringkas soal hal itu,” tambahnya.
Bahkan ketika zaman Ahmad Heryawan tahun 2017 lalu, sambung dia, museum itu akan di pamerkan tempat mimbar dimana Rasullah biasa berkhutbah.
“Itu kerjasama dengan Arab Saudi. Waktu itu seingat saya, draf sudah cukup bagus. Jadi diharapkan Masjid Al-Jabbar itu menjadi destinasi wisata unggulan Jabar,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan kembali melanjutkan pembangunan Masjid Terapung yang sudah dibangun sejak kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan tersebut.