JAKARTA – Pemerintah saat ini sedang menyiapkan strategi untuk hidup bersama Covid-19. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hal tersebut setelah melihat survei para ahli yang berasal dari 23 negara.
’’Kami mengambil survei dari Majalah Nature kepada 119 immunologist, infectious-disease researchers and virologists dari 23 negara,” jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Rabu (25/8).
Sri Mulyani memaparkan, berdasarkan survei tersebut, 60 persen kemungkinan dari para ahli mengatakan, akhir dari pandemi adalah dimana Covid-19 lambat laun akan berubah menjadi endemi. “Pandemi ini very likely 60 persen sangat mungkin dan 29 persen mungkin akan menjadi endemi. Jadi, kita percaya kepada science dan para ahli di bidangnya,” ungkapnya.
Sri Mulyani melanjutkan lebih jauh, berdasarkan survei para ahli tersebut juga dunia akan menghadapi kebiasaan baru setelah badai pandemi ini berakir. “Dunia akan menghadapi dunia akan menghadapi kebiasaan baru living with endemi,” ungkapnya..
Untuk menuju kebiasaan baru tersebut, pemerintah terus berupaya mengendalikan penularan dan melindungi masyarakat melalui vaksinasi seluas-luasnya. Selain itu, kebiasaan baru seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) akan menjadi budaya.
Di sisi lain, Sri Mulyani menambahkan, dengan adanya pandemi ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan reformasi di sektor kesehatan. Termasuk jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. “Ini kesempatan untuk review semua policy di bidang kesehatan,” tegasnya. (jawapos)