NGAMPRAH – Kondisi krisis ketersediaan pasokan oksigen di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) nampaknya sudah dilalui. Hal itu lantaran saat ini ketersediaan oksigen di Bandung Barat dalam taraf aman.
Ketua Satgas Oksigen dan Pemakaman Pemda KBB Maman Sulaiman mengatakan krisis oksigen di Bandung Barat mulai teratasi usai adanya suplai dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah saat ini ketersediaan oksigen aman. Kemarin ada bantuan dari gubernur (Jawa Barat) melalui posko oksigen Jabar dan kabupaten kota, merespon kelangkaan dengan mencari stok sampai ke luar daerah,” ungkap Maman kepada wartawan, Selasa (24/8).
“Awalnya krisis sampai banyak yang meninggal karena kekurangan oksigen itu nyata. Tapi sekarang mulai tertangani, bor kita sekarang turun lagi ke 28 persen sebelumnya kan 90 persen,” kata Maman menambahkan.
Saat ini suplai oksigen ke rumah sakit rujukan Covid-19 di Bandung Barat terbantu dengan sudah selesainya perbaikan generator oksigen di RSUD Cikalongwetan yang sebelumnya mengalami kerusakan.
“Generator oksigen di RSUD Cikalongwetan yang sebelumnya mati sekarang sudah beroperasi lagi. Kita perbaiki, ternyata kerusakannya ada di CPU-nya. Jadi otak alatnya bukan sumber energinya,” terang Maman.
Pihaknya juga sudah memiliki sentra penampungan oksigen cair atau liquid oxygen yang dipusatkan di RSUD Cikalongwetan. Sentra penampungan oksigen tersebut dapat menampung 10 ribu liter oksigen.
“Pasokan ke rumah sakit sudah aman, setiap hari kita suplai 10 tabung dengan kapasitas per tabung 6 meter kubik. Ketersediaan ini bukan buat hari ini saja, tapi buat kedepannya kalau terjadi lagi kelangkaan oksigen akibat BOR meningkat lagi,” beber Maman.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, saat ini total kasus Covid-19 mencapai 18.703 kasus. Rinciannya 1.425 orang masih positif aktif, pasien yang sembuh sebanyak 17.027 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 251 orang.
Di Bandung Barat sendiri ada enam rumah sakit rujukan Covid-19 yang rata-rata tingkat keterisian tempat tidurnya rendah. Seperti di RSUD Cililin ada 28 bed kosong dari total kapasitas 30 bed. Di RSUD Lembang 24 bed kosong dari 34 bed yang tersedia.