JAKARTA – Deddy Corbuzier diketahui mengidap Covid-19 sejak memutuskan berhenti bermain media sosial pada 10 Agustus lalu. Dalam masa perawatannya, dia didampingi oleh Dokter Gunawan dari RS Medistra.
Selama menangani Deddy, Dokter Gunawan mengaku khawatir atas kondisi pasiennya tersebut. Sebab, Deddy sendiri ketika dalam penanganannya sudah berada dalam kondisi badai sitokin yang berada diambang antara hidup dan mati.
“Saya lebih deg-degan lagi, serius, karena tanggung jawabnnya di saya,” ungkap dia dalam YouTube Podcast Deddy Corbuzier, Minggu (22/8).
Adapun Deddy sendiri merasa bahwa dirinya berada disituasi paling buruk pada 3 hari pertama. Dia merasakan ketakutan bahwa dia tidak bisa selamat.
“Saya itu deg-degan banget di hari ketiga itu hidup atau mati,” terangnya.
Dia mengatakan kondisi kritis Deddy berada di dua hari pertama, namun setelah tiga hari melihat perkembangan pasiennya, dia meyakini Deddy akan berhasil melalui penyakit ini.
“Di hari ketiga (melihat bisa tetap survive),” kata dia.
Menurutnya, kekhawatirannya itu datang dari rasa tekanan bahwa Deddy merupakan sosok public figure. Ditambah kondisi mantan pesulap mentalis tersebut sudah kritis.
“Terus terang merawat pasien antara merawat orang biasa dengan public figure itu pressure-nya beda, memang saya selalu merawat pasien itu sama, mau presiden mau apa. Ada (takut pasien mati), itu untuk semua pasien,” pungkasnya.
(Jawapos.com)
