BANDUNG – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bandung Raya, Hadianto mengatakan bahwa butuh waktu tiga bulan agar masyarakat mau berkunjung ke pusat perbelanjaan (mal).
Sebelumnya, tingkat kunjungan masyarakat ke 23 mall yang ada di Kota Bandung, masih minim dengan kisaran rata-rata pengunjung di angka 10 hingga 15 persen.
“Sampai hari ini kurang lebih 10 sampai 15 persen antusias masyarakat yang datang ke mall,” ucap Hadianto secara virtual dalam acara diskusi “Bandung Menjawab” yang berlangsung pada Kamis, (19/8).
Bahkan, salah satu mal hanya mendapat kunjungan di bawah 10 persen. Mendapati situasi tersebut, Hadianto mengaku masih belum mengetahui secara persis penyebab masyarakat enggan datang ke mal.
“Jadi ini sangat miris sekali. Dan tentunya ini juga berpengaruh kepada malnya sendiri, dan kami gak tahu apakah mereka takut, yang jelas berat,” ungkapnya.
APPBI Bandung akan berupaya untuk meningkatkan perekonomian mal, salah satunya dengan cara membuat program promo. Harapannya, promo dapat menarik minat pengunjung.
“Upaya kami untuk mal dan pengelola mal, meningkatkan perekonomian mall, dengan cara meminta mereka membuat promo diskon. Namun dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat,” ujarnya.
Hadianto menambahkan, saat ini berlaku kebijakan bahwa pengunjung mal harus sudah divaksin. Namun, peraturan tersebut berefek pada tingkat kunjungan masyarakat. Dia berharap, masyarakat segera mengikuti vaksinasi agar bisa mengunjungi mal dengan aman.
“Efeknya pasti ada. Ini terus kita imbau makanya pengelola di mal yang biasa main ke mal untuk segera divaksin. Dan kegiatan vaksinasi bagi pengunjung di dua mal yang berada di Kota Bandung saat ini masih terus berjalan,”pungkasnya. (Mg4)