JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan kualitas generasi muda sebagai penerus bangsa terancam. Pasalnya, ketersediaan guru di sejumlah wilayah sangat terbatas.
“Dapat diartikan bahwa di daerah tidak banyak guru ada ancaman generasi muda yang tidak disiapkan dengan baik untuk menjalankan negara kita,” ungkapnya dalam Silaturahmi Merdeka Belajar: Rekrutmen Guru ASN PPPK, Kamis (19/8).
Menurutnya arah generasi muda akan ditentukan oleh pendidikan, meski tidak hanya di tangan guru, tapi keluarga dan masyarakat. Jadi, peran guru sangat penting dalam keberlangsungan bangsa.
“Guru itu harus merupakan panggilan jiwa. Guru itu adalah digugu dan ditiru, diikuti semua kata-katanya seorang profil yang sangat mulia, guru bahkan juga menjadi tokoh masyarakat yang memiliki karakteristik tertentu yang harus ditiru,” tuturnya.
Untuk itu, guru seharusnya mendapatkan posisi yang istimewa. Namun, saat ini hal itu masih belum terjadi atau belum mendapatkan perhatian yang layak oleh pemerintah.
“Lalu guru-guru ini mendapatkan beban pekerjaan tidak hanya sebagai guru tapi juga administrasi, lebih dari itu, untuk sebagai PNS yang ingin meningkatkan kesejahteraan itu perlu memenuhi syarat pendidikan yangg berat, lebih celaka lagi adlah jumlah guru sudah cukup banyak tapi tidak merata,” sebut Agustina.
Oleh karena itu, dengan adanya rekrutmen 1 juta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru, hal tersebut tentunya mendapatkan apresiasi. Sebab, pada pemerintahan sebelumnya, peningkatan kesejahteraan guru hanya menjadi ilusi semata saja.
“Kebijakan pemerintah sebelumnya memberikan semacam harapan pada guru yang belum menjadi PNS tapi tidak kunjung datang, semakin besar gelombang itu ada ancaman terhadap anak didik kita. Ancaman guru juga ancaman siswa,” tutup Agustina.
(Jawapos.com)