Hubungan Suami-Istri Menurut Al Qur`an

Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Apabila seorang istri membelanjakan sebagian dari harta suaminya tanpa menimbulkan kerusakan, ia memperoleh pahala dari belanjanya itu, dan bagi suaminya pun pahala karena dia yang telah mengupayakannya, dan pahala yang serupa bagi bendaharanya; pahala sebagian di antara mereka tidaklah mengurangi pahala sebagian yang lain barang sedikit pun.” (HR. Syaikhain melalui Siti Aisyah r.a.).

Bilamana seorang istri membelanjakan sebagian dari harta suaminya tanpa menimbulkan kerusakan, sekalipun tanpa sepengetahuan suaminya, maka ia memperoleh pahala dari nafkahnya itu. Demikian pula suaminya mendapat pahala yang serupa karena dialah yang mengupayakan harta tersebut. Sebagaimana bendahara atau kasirnya pun mendapat pahala yang serupa karena ia ikut memelihara dan mengeluarkannya. Pahala sebagian dari mereka tidak mengurangi pahala sebagian yang lain barang sedikit pun berkat kemurahan Allah Swt. karena sesungguhnya Allah itu Maha Pemurah.

Rasulullah Saw. bersabda, “Didiklah wanita-wanitamu dengan melucutinya dari pakaian dan perhiasan yang indah-indah, karena sesungguhnya sebagian wanita itu bila memiliki pakaian yang banyak dan perhiasan yang bagus-bagus mereka suka keluar.” (HR. Ibnu ‘Addi melalui Anas r.a.).

Makna yang dimaksud ialah jadikanlah sarana ini untuk mendidik wanita-wanita kalian agar mereka tidak suka keluar rumah. Bila salah seorang dari mereka diberi pakaian dan perhiasan yang bagus-bagus, maka mereka senang keluar, dan hal ini banyak mudaratnya daripada manfaatnya kecuali jika karena hal yang penting dan ditemani oleh muhrimnya.

Rasulullah Saw. telah bersabda, “Apabila seorang istri mengerjakan salat lima waktu, mengerjakan shaum sebulan, dan memelihara kehormatannya serta mentaati suaminya, niscaya dia masuk surga.” (HR. Imam Bazzar melalui Anas r.a.).

Bilamana seorang wanita ingin memasuki surga dengan mudah, maka disyaratkan hendaknya ia mengerjakan empat perkara dengan baik, yaitu menunaikan salat lima waktu, mengerjakan shaum bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya dari perbuatan zina dan hal-hal yang menjurus ke arah nya, dan berbakti kepada suaminya. Dalam hadis lain disebutkan bahwa Nabi Saw. bersabda kepada kaum wanita yang sedang belajar kepadanya, “Aku melihat kebanyakan penghuni neraka terdiri atas kalian (kaum wanita).” Salah seorang dari mereka bertanya, “Mengapa kebanyakan penghuninya dari kalangan kaum wanita, wahai Rasulullah?” Rasul Saw. menjawab, “Karena mereka banyak mengingkari kebaikan suaminya.” Atau dengan kata lain, mereka banyak tidak taat kepada suaminya bahkan kebanyakan dari mereka sering menyakitinya. Wallahu a’lam bish-shawwab. Billahit-taufiq wal-hidayah.

Tinggalkan Balasan