Hubungan Suami-Istri Menurut Al Qur`an

Dan dalam hadis yang lain dikatakan, “Orang yang terbaik di antaramu ialah, orang yang paling baik terhadap istri-istrinya.” Sabdanya lagi, “Sebaik-baik kamu ialah orang yang paling baik terhadap istrinya, dan akulah orang yang paling baik terhadap istriku.”

Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh seorang suami dalam bergaul dengan istrinya, yaitu : Menghormati, menghargai, mencintai, bersikap tulus dan baik kepada istri; Berakhlak baik; Memberikan keberanian dan kepercayaan diri kepada istri; Berterimakasih atas segala pelayanan yang diberikan istri; Memberikan semua hak istri; Menjadikan kita sebagai teladan bagi istri; Menghindari hal-hal sensitive yang akan mendatangkan ketegangan; Mengembangkan suasana saling memahami, memiliki, dan mengayomi; Memberikan nasihat dan bermusyawarah dengan istri; Membantu dan menolong istri.”

Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah seorang laki-laki mukmin membenci istrinya yang beriman. Bila ada perangai yang tidak disukai, dia pasti ridha (senang) dengan perangainya yang lain.” (HR. Muslim). Dan dalam hadis yang lain disebutkan, “Berwasiat kebaikanlah kalian di dalam menghadapi kaum wanita, karena sesungguhnya wanita itu berasal dari tulang rusuk yang bengkok. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas; apabila engkau luruskan niscaya ia patah, dan apabila engkau biarkan niscaya ia tetap bengkok, karena itu berwasiat kebaikanlah di dalam menghadapi kaum wanita.” (HR. Syaikhan melalui Abu Hurairah r.a.).

Karena itu, kita sebagai suami harus berlaku baik, lemah lembut, berbelas kasihan, senantiasa bersabar atas kekasarannya, menanggung segala buruk lakunya, dan bersedia memaafkan segala kelalaian dalam tugas dan kewajiban yang dipikulnya. Akan halnya terhadap hak-hak Allah dan agamanya, maka hendaknya kita menyuruhnya agar melaksanakannya dengan cukup dan sempurna, dan tidak boleh menunda-nundanya sama sekali.

Suami kita adalah teman dan pendamping kita dalam hidup berumah tangga. Dia adalah manusia sebagaimana juga kita sebagai istri.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda,”Allah Swt. tidak akan memandang dengan pandangan rahmat kepada seorang istri yang tidak mensyukuri suaminya, sedang ia tidak pernah ditelantarkan oleh suaminya.” (HR. Al-Hakim). Sabdanya lagi, “Jika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, sedang ia tidak memenuhi kehendak suaminya, sehingga suaminya tidur dengan marah sepanjang malam, maka para Malaikat akan mengutukinya hingga pagi hari.” (HR. Mutafaq ‘Alaih).

Tinggalkan Balasan