JAKARTA – Indonesia bakal mengirim 23 atlet ke Paralimpiade Tokyo 2020 pada 24 Agustus hingga 5 September 2021 yang merupakan jumlah terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan tim Merah Putih itu pada pesta olahraga terbesar dunia untuk atlet disabilitas tersebut.
Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara kedua dengan jumlah atlet terbanyak setelah Thailand dengan 41 atlet.
Tim Merah Putih berada di atas Malaysia yang mengirim 22 atlet, Singapura dan Vietnam sama-sama mengirim tujuh atlet, Filipina enam atlet, serta Myanmar dengan satu atlet.
Jika dibandingkan dengan Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, jumlah atlet Indonesia naik signifikan. Ketika itu, kontingan Merah Putih berkekuatan sembilan atlet, kalah banyak dari Thailand (45), Malaysia (19), Singapura (13), dan Vietnam (11).
Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat Indonesia akhirnya bisa mengirim atlet dengan jumlah terbanyak sepanjang sejarah Paralimpiade.
Langsung tancap gas sejak awal
Menurutnya, sejak kualifikasi Paralimpiade Tokyo dimulai pada 2017, Indonesia langsung tancap gas dengan mengikuti berbagai kejuaraan.
“Artinya, dalam lima tahun kami mempersiapkan diri dengan mengikuti berbagai turnamen untuk mengumpulkan ranking poin, kualifikasi poin, partisipasi poin. Dan hasil dari berbagai kompetisi tersebut yang menentukan lolos tidaknya atlet ke Paralimpiade Tokyo,” kata Rima kepada ANTARA, Kamis (12/8/2021).
Merujuk pada data dari Komite Paralimpiade Internasional (IPC), 23 atlet di Tokyo menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Indonesia ikut serta di Paralimpiade.
Sebelumnya, Indonesia paling banyak mengirim atlet ke pesta olahraga empat tahunan itu adalah ketika turun di Paralimpiade Seoul 1988 dengan 19 atlet.
Debut Indonesia di Paralimpiade terjadi pada 1976 ketika bergulir di Toronto, Kanada. Kala itu, Indonesia mengirim 12 wakil.
Empat tahun kemudian di Paralimpiade Arnhem, Belanda, 1980, jumlah atlet bertambah menjadi 15. Sementara di Paralimpiade 1984 yang bergulir di New York, Indonesia mengirim delapan atlet.
Setelah Seoul 1988, Indonesia absen di Paralimpiade Barcelona dan Madrid pada 1992. Empat tahun berselang, Indonesia tampil lagi dengan hanya mengirim satu atlet di Paralimpiade Atlanta 1996.
Adapun Paralimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004, Indonesia masing-masing mengirim empat dan tiga atlet. Lalu di Beijing 2008 juga dengan tiga atlet.