Dalam pandangan Dr. Abdul Aziz bin Muhammad bin Ali Al-Abdul Lathif mengatakan bahwa, menghina para ulama dan orang-orang shalih ada dua bentuk: Pertama, Menghina pribadi mereka. Misalnya menghina sifat-sifat mereka, baik dari sisi fisik atau akhlak mereka, ini haram berdasarkan, Firman Allah QS. Al-Hujurat ayat 11 (di atas). Yang dimaksud oleh ayat ini adalah merendahkan dan meremehkan mereka, ini haram karena bisa jadi yang dihina lebih mulia kedudukannya di sisi Allah dan lebih Dia cintai daripada orang yang mengejek dan menghina.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi waliKu, maka Aku mengumumkan perang kepadanya, dan tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada dia melakukan apa yang telah Aku wajibkan atasnya, dan hambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan nafilah sehingga Aku mencintainya, lalu apabila Aku mencintainya maka Aku adalah (Penolong) pendengarannya yang dengannya dia mendengar, (Penolong) pandangannya yang dengannya dia memandang, (Penolong) tangannya yang dengannya dia berbuat dan (Penolong) kakinya yang dengannya dia berjalan, jika dia meminta kepadaKu, niscaya Aku memberinya, jika dia meminta perlindunganKu, niscaya Aku melindunginya’,” (HR. Bukhari melalui Abu Hurairah r.a).
Ibnu Rajab menjelaskan tentang hadis ini, “Firman Allah, ‘Barangsiapa memusuhi waliKu, maka Aku mengumumkan perang kepadanya’, yakni, Aku memberitahukan kepadanya bahwa Aku memeranginya karena dia memerangiKu dengan memusuhi wali-waliKu. Wajib berwala‘ , kepada wali-wali Allah, haram memusuhi mereka, sebagaimana wajib memusuhi musuh-musuh Allah dan haram berwala’ kepada mereka”.
Kedua, Menghina Ulama karena mereka ulama, karena ilmu syar’I yang mereka miliki dan karena mereka mengikuti al-Quran dan as-Sunnah Nabi yang shahih, pada hakekatnya adalah penghinaan terhadap ayat-ayat Allah dan pelecehan terhadap Syari’at Agama Allah Swt. Tidak ada keraguan bahwa penghinaan ini merupakan kekufuran yang bertentangan dengan Iman. Ini adalah kekufuran karena ia menghina Agama Allah Swt. Begitu pula menghina orang shalih karena keteguhannya beragama dan berpegang kepada as-Sunnah, hinaan di sini mengarah kepada Agama dan as-Sunnah itu sendiri.