DEPOK – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 nasional baru-baru ini merilis data terkait perkembangan kasus positif Covid-19 nasional. Dalam data yang dirilis itu, Kota Depok disebut mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 26.932 kasus.
Hal itu sontak membuat kaget publik Depok terutama dari Satgas Penangan Covid-19 Kota Depok. Pasalnya, data yang dilaporkan Satgas Pusat itu tidak sesuai dengan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Bahkan, angka yang dirilis oleh pusat itu dianggap terlalu berlebihan jumlahnya jika dibandingkan dengan data riil yang dikantongi daerah Kota Depok.
“Selisihnya terlalu jauh. Selisihnya sampai 17.413. Padahal, jumlah kasus riilnya tidak sebanyak itu berdasarkan data yang kita punya. Saat ini kasus aktif Covid-19 di Depok hanya 9.518 kasus bukan 26.932 kasus,” kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Sabtu (7/8).
Atas hal itu, Dadang berjanji akan segera melakukan pemutakhiran data guna menyesuaikan data yang ada dengan perkembangan terkini kasus Covid-19 di Kota Belimbing itu.
“Dalam waktu terdekat akan kita lakukan pemutakhiran data. Sehingga tidak terjadi yang namanya kasus tidak terlapor,” ungkapnya.
Menurutnya, kasus tumpang tindih atau ketidaksesuaian data sudah sering terjadi antara Depok dan pemerintah pusat.
Ia mencontohkan, pada tahun lalu, antara Pemkot Depok dan pemerintah pusat terdapat perbedaan yang sangat jauh soal data Covid-19.
“Sejak tahun 2020 kejadian serupa sudah sering terjadi. Data yang disampaikan Satgas Pusat kerap memiliki perbedaan yang cukup jauh. Kita akan upayakan agar hal ini tidak lagi terjadi ke depannya,” pungkasnya. (hrs)