Jokowi Dukung Program Kementan untuk Cetak 2.000 Petani Milenial

SYL menegaskan saat ini kondisi stok pangan dalam kondisi aman dan ini yang harus terus dijaga dan terus didorong. Pengukuhan 2.000 DPM dan DPA adalah upaya untuk menciptakan penguatan resonansi bagi para milenial untuk berkecimpung di sektor pertanian.

“Hari ini Bapak Presiden berkesempatan mengukuhkan 2.000 duta petani milenial dan duta petani andalan dan memberikan arahan supaya mereka dapat berfungsi secara maksimal, bagaimana para penyuluh hadir mendorong upaya- upaya mengajak generasi muda terlibat di dunia pertanian,” terangnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan SDM pertanian memberikan kontribusi yang paling signifikan di dalam meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, berbicara mengenai pembangunan pertanian berarti kita harus berbicara mengenai pembangunan SDM pertanian.

“Oleh karena itu bapak Menteri Pertanian, pada kesempatan ini kami akan melaksanakan dua kegiatan utama yang pertama adalah pelatihan petani dan penyuluh dengan tema pendampingan kredit usaha rakyat. Kredit usaha rakyat ini adalah energi adalah bensin untuk menggerakkan roda perekonomian nasional utamanya di sektor pertanian,” kata Dedi

Dedi menjelaskan kegiatan pelatihan petani dan penyuluh dengan tema pendampingan kredit usaha rakyat (KUR) serta pelatihan wirausaha pertanian bagi petani milenial merupakan momentum yang sangat berharga untuk para petani, penyuluh dan petani milenial. Saat ini telah terdaftar lebih dari 1,5 juta peserta petani dan penyuluh serta 2000 petani milenial, atau berumur kurang dari 40 tahun.

Dedi menambahkan pelatihan akan dilaksanakan secara bertahap hingga mencapai 1 juta peserta dengan menggunakan fasilitas IT di 5.789 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Kantor Kecamatan, Balai Desa, Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes), Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Saung Tani, dan lain-lain dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat.

“Dalam pelaksanaan pelatihan ini kami melibatkan Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kab/Kota, Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) serta Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang (Ikamaja),” terangnya. (radarbogor)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan