Rismana, Kisah Korban Selamat Longsor Sumedang, 7 Bulan Pemerintah Abai

“Anak juga kena yang usia 10 tahun (Ari Sanjaya) waktu itu longsor, tangan kanannya bengkok,” ucap Lala sambil menunjuk ke arah sang anak yang tengah bermain di ruangan rumah.

Dalam pantauan Jabar Ekspres, lengan kanan Ari terlihat bengkok seakan membentuk setengah huruf O.

Kemudian mirisnya, istri Rismana mengaku, saat bahan logistik dari para donatur yang disimpan di SMA Negeri Cimanggung, Lala bahkan ditolak mendapatkan kebutuhan karena dianggap hanya mengaku-ngaku sebagai korban longsor.

“Sempet gak dikasih bantuan malah dipersulit, diminta KK, KTP, disuruh ke Kecamatan, ke Desa. Sudah semua dilakuin tapi tetep dikira mengaku-ngaku,” ujar Lala dengan lantang seakan melampiaskan kekesalannya.

Jangankan beras atau kebutuhan pokok, Lala saat itu mencoba mendapatkan pempers untuk sang buah hati Ramdhani yang berusia empat tahun itu pun tetap tidak diberikan.

“Mau bawa pempers aja buat si ade yang umur empat tahun ini, (Muhammad Ramdhani) gak dikasih,” ujar Lala sambil menghela nafas.

Saat ini, bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19 cukup sulit bagi banyak orang di Tanah Air, apalagi oleh keluarga kecil Rismana.

Alhamdulillah kalau bantuan yang beras 10 kilo (Kemensos) keterima,” kata Lala dengan senyuman tulus nan riang.

Miris, siapa pun tidak ingin menjadi korban sebuah bencana alam, namun takdir memiliki garisnya sendiri untuk dihadapi dan disyukuri.

Rismana bersama keluarga kecilnya meskipun dalam kesulitan dan keterbatasan, ia terlihat tenang dan senang masih dapat berkumpul bersama.

Diketahui, selama ini karena Rismana belum bekerja kembali, ia bersama keluarga kecilnya dapat bertahan hidup dengan mencukup-cukup segala sesuatu yang diterimanya.

Alhamdulillah saudara-saudara peduli, sering bantuin kita,” tutur Rismana sambil memijit bahu kanan dengan tangan kirinya.

Sudah sewajarnya sebagai manusia yang adil dan beradab seperti pada Sila Pertama sebagai ideologi Indonesia, saling membantu dan peduli terhadap satu sama lainnya.

Rismana hanya butuh pengobatan serta bantuan sampai dirinya dapat kembali beraktivitas dan bekerja, namun untuk saat ini ia hanya bisa berdoa dan menunggu garis takdir, berharap pemerintah atau para dermawan bersedia membantu sebagai manusia yang beradab. (bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan